By: Kurniawan
27 March 2025

Musim liburan sering kali dianggap sebagai waktu yang penuh kebahagiaan, kehangatan keluarga, dan perayaan. Namun, bagi banyak orang, masa itu justru dapat menjadi sumber stres dan kecemasan.

Tekanan sosial, ekspektasi tinggi, hingga perubahan rutinitas dapat memicu kecemasan yang mengganggu kesehatan mental. Lantas, bagaimana cara menghadapinya?

Menurut berbagai sumber, kecemasan musim liburan adalah bentuk stres yang muncul akibat tekanan dan ekspektasi selama musim perayaan. Berbeda dari stres sehari-hari, kecemasan ini sering kali disebabkan oleh faktor-faktor unik yang berkaitan dengan tradisi dan kewajiban sosial.

| Baca Juga: Terjerat Kasus, 4 Artis ini Rayakan Lebaran 2025 di Balik Jeruji

Penyebab Kecemasan

Beberapa faktor yang dapat memicu kecemasan selama musim liburan antara lain:

  1. Ekspektasi Sosial dan Budaya

Di Indonesia, Idul Fitri identik dengan tradisi mudik, berkumpul dengan keluarga besar, serta berbagi rezeki. Tekanan untuk menjalani Lebaran “sempurna” sesuai harapan keluarga dan masyarakat bisa menjadi beban tersendiri.

2. Tekanan Finansial

Biaya mudik, membeli oleh-oleh, memberikan THR kepada keluarga, serta biaya perayaan sering kali menjadi sumber kecemasan, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial.

3. Dinamika Keluarga

Berkumpul dengan keluarga besar bisa menjadi momen yang menyenangkan, tetapi juga dapat memunculkan ketegangan, terutama jika ada konflik lama yang belum terselesaikan atau ekspektasi dari anggota keluarga yang sulit dipenuhi.

Tags:

Leave a Reply