“Kalau kita lihat sejarah pembangunan ruang kelas pondok pesantren ini awalnya merupakan bangunan yang direncanakan cuman satu lantai,” kata Mudji, Selasa (30/9/2025).
Menurut Mudji, penambahan lantai tanpa perhitungan membuat beban bangunan meningkat drastis, dari yang seharusnya hanya menanggung 100% menjadi berlipat hingga 300%, sehingga konstruksi tidak mampu lagi menahan tekanan.
“Nah, ini jadi masalah bebannya yang tadinya 100% jadi 200%, jadi 300%. Itu menyebabkan salah satu faktor utama yang membuat bangunan lantai satu, lantai dua tidak cukup mampu menerima beban yang ada di kerja,” jelasnya. (*)
Tags:Al Khoziny Ponpes Sidoarjo