Lakukan kegiatan yang disukai, seperti membaca, mendengarkan musik, atau berkebun.
7. Temukan komunitas pendukung
Berinteraksi dengan orang-orang yang mengalami pengalaman serupa dapat memberikan rasa kebersamaan dan dukungan.
Mendengarkan cerita orang lain dan berbagi pengalaman sendiri juga dapat memberikan perspektif baru.
8. Tetap Positif
Fokus pada hal-hal positif meskipun dalam situasi yang sulit. Dan jangan lupa untuk tetap menjaga hubungan sosial dengan orang-orang yang disayangi.
Hal itu seperti yang dialami Ibu Siti Rahmawati, seorang warrior kanker payudara. Siti yang didiagnosis kanker payudara sekitar lima tahun lalu menceritakan perasaannya saat pertama kali mendengar kabar tersebut.
“Rasa takut pasti ada, tapi dengan rasa takut itu kita harus memiliki rasa untuk melawan dan bertahan,” katanya, sekaligus mengaku bahwa ia pun mengkhawatirkan akan kematian.
Namun, setelah melalui proses penerimaan dan bertemu dengan sesama pengidap kanker, dia mulai lebih menghargai hidup. Baginya, penyakit ini adalah bagian dari takdir yang harus ia jalani.
| Baca Juga: Tips Mudah Mengatasi Kebiasaan Malas Minum Air Putih
Bantu Pemulihan
Dukungan kerabat dan keluarga bagi penderita kanker payudara (breast cancer) merupakan hal yang sangat penting. Menurut Cindy, para warrior kanker payudara membutuhkan empati sebagai salah satu sandaran hidup mereka.
“Di tahun pertama (pasien) krisisnya sangat dominan. Apakah pasien bisa mampu melawati atau malah masuk ke kondisi yang depresif. Itulah pentingnya keluarga, suami, anak atau siapa saja yang tergerak hatinya membantu pasien kanker, berperan sebagai caregiver,” katanya.
Tags:Kanker Payudara Kesehatan Mental Penderita Kanker