Tak terima, Brahim pun mendatangi salah seorang teman sekelas putrinya untuk konfirmasi. Fatalnya, siswa itu mengiyakan pengaduan putri Brahim.
Maka makin ‘meledak’lah imigran Chechna itu. Dan memposting kemarahannya, yang disertai ajakan protes agar guru bernama Samuel Paty itu dipecat.
Postingan tersebut melesat jadi ‘bola liar’ yang provokatif. Dan salah seorang yang terprovokasi adalah Abdoullakh Anzorov, yang juga imigran Chechnya.
Pada 16 Oktober 2020, pemuda 18 tahun yang tinggal di kota Êvreux, Normandi, mendatangi Samuel di kotanya, Conflans-Sainte-Honorine, dekat Paris.
Padahal jarak kedua kota itu tidak dekat: 87 kilometer.
Dengan iming-iming uang 300 Euro (setara Rp 4.977.300 pada tahun 2020), Anzorov meminta siswa sekolah yang tak disebutkan namanya itu untuk menunjukkan sosok Samuel Paty.
Begitu menerima petunjuk, Anzorov pun menguntit Samuel. Dan tak jauh dari halaman sekolahnya, Anzorov menikam tengkuk Samuel dengan pisau sepanjang 30 centimeter.
Begitu Samuel roboh, Anzorov langsung menggorok lehernya hingga nyaris putus.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga memberi penghormatan khusus kepada mendiang Samuel Paty. (Foto NET)
|Baca Juga: Ratusan Monyet di Thailand Kabur, Bikin Rusuh Hingga Serang Kantor Polisi
Pelaku Ditembak Mati
Teriakan keras Anzorov saat menikam Samuel terdengar oleh polisi, yang langsung menyerbunya.
Tags:dipenjara guru smp dibunuh kasus charlie hebdo siswa dan ortu