By: endra
29 July 2024

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan, malnutrisi pada anak penderita kanker, baik gizi buruk atau stunting, maupun gizi lebih atau obesitas akan memberikan efek pada proses terapi kanker.

Seperti kesulitan menentukan dosis, risiko efek samping yang lebih besar, dan kekurangan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Tercatat 50-60 persen anak penderita kanker mengalami malnutrisi.

Ia mengatakan protein hewani sangat penting dibutuhkan anak dengan kanker untuk mempertahankan massa otot dan mencegah anak jatuh ke malnutrisi.Ia mecontohkan sumber protein termasuk daging sapi, ikan, susu.

“Protein diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk mempertahankan massa otot,” jelas dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu.

Dijelaskan dr Yoga bahwa Kebutuhan protein pada anak dengan kanker lebih tinggi dari pada anak sehat.

“Menurunnya asupan protein tidak menyebabkan sel kanker menjadi lebih mudah dimatikan. Tetapi kekurangan protein membuat kehilangan massa otot yang lebih besar dan dapat menyebabkan gejala mudah lelah,” ujarnya.

Dikatakan dr Yoga, anak dengan kanker memiliki risiko kekurangan massa otot karena kanker memecah otot di tubuhnya.

Mereka membutuhkan banyak protein. Protein juga dibutuhkan untuk membentuk berbagai macam enzim dan antibodi sebagai daya tahan tubuh.

“Protein yang masuk ke tubuh melalui makanan dipecah menjadi lebih kecil yang disebut peptida dan asam amino, proses ini akan terjadi setiap hari,” kata Yoga.

Di sinilah pentingnya asupan protein. “Kalau tumornya sendiri tentu kita berharap dengan kemoterapi bisa teratasi. Tapi kalau tidak ada asupan protein, kekuatan massa otot akan jauh berkurang. Menyedihkannya adalah kalau kita tahunya terlambat. Karena massa otot itu susah untuk naik,” paparnya. (Naomi)

 

 

Tags:

Leave a Reply