NYATA MEDIA — Rasa cemas adalah bagian alami dari kehidupan. Siapa pun pasti pernah mengalaminya, entah saat menunggu hasil ujian, menghadapi wawancara kerja, atau ketika harus beradaptasi dengan lingkungan baru.
Dalam batas tertentu, kecemasan justru bisa menjadi dorongan positif agar kita lebih siap menghadapi tantangan.
Namun, bagaimana jika rasa cemas itu tak kunjung pergi? Bagaimana jika justru bertambah berat, datang tanpa alasan jelas, dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari? Itulah yang disebut Anxiety Disorder, atau gangguan kecemasan.
Di tengah derasnya arus informasi, ketidakpastian ekonomi, serta perubahan sosial yang cepat, kita hidup dalam kondisi yang rentan memicu kekhawatiran. Meski awalnya tampak biasa, kecemasan yang terus-menerus dan berlebihan bisa menjadi pertanda gangguan mental yang perlu ditangani secara serius.
| Baca Juga: Jenazah Yu Menglong Diduga Sempat Disimpan di Museum 798 Beijing
Menurut dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, gangguan kecemasan merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang paling umum terjadi. Sayangnya, banyak yang mengalami gangguan ini tapi tidak menyadarinya, apalagi mencari pengobatan.
“Anxiety disorder adalah kondisi mental di mana seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan, berlarut-larut, dan sulit dikendalikan, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari,” jelas dokter yang biasa disapa dengan dr. Vivi itu.
Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa berkembang menjadi depresi, menurunkan kualitas hidup, hingga meningkatkan risiko bunuh diri.
Gangguan kecemasan bukan hanya satu jenis. Berikut beberapa bentuknya:
1. Generalized Anxiety Disorder (GAD). Kecemasan berlebihan terhadap hal-hal umum dalam kehidupan sehari-hari, berlangsung minimal 6 bulan, dan mengganggu fungsi sosial atau pekerjaan.
| Baca Juga: Kasus David Ozora Difilmkan, Chicco Jerikho Ungkap Beratnya Hidupkan Sosok Jonathan Latumahina
2. Agorafobia. Takut berada di tempat atau situasi di mana sulit untuk melarikan diri atau mendapat bantuan saat panik, seperti keramaian atau transportasi umum.
Tags:Anxiety Disorder Kesehatan Mental