By: Naomi Nilawati
23 October 2025

3. Panic Disorder. Serangan panik yang datang tiba-tiba dan intens, sering kali disertai jantung berdebar, sesak napas, atau rasa akan mati.

4. Fobia Spesifik. Ketakutan irasional terhadap objek atau situasi tertentu, misalnya ketinggian, darah, atau binatang tertentu.

5. Social Anxiety Disorder (Fobia Sosial). Takut berlebihan terhadap situasi sosial karena merasa sedang diawasi dan dinilai orang lain, sehingga cenderung menghindari interaksi sosial.

| Baca Juga: 6 Kebiasaan Sepele Minum Teh yang Perlu Dihindari

Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

Mengenali gejala sejak dini sangat penting. Menurut dr. Vivi, gejala khasnya adalah kecemasan yang berlebihan dan terus-menerus.

Namun, ada pula gejala fisik dan emosional lainnya, antara lain tubuh gemetar, berkeringat dingin, jantung berdebar kencang, sesak napas atau napas cepat, mual atau sakit perut, mudah marah dan tegang, sulit konsentrasi atau membuat keputusan, merasa seolah akan mengalami bencana, gangguan tidur (insomnia), menghindari situasi yang memicu kecemasan, aktivitas harian terganggu.

Jika gejala tersebut berlangsung selama enam bulan atau lebih, bisa jadi itu adalah anxiety disorder.

“Orang yang mengalami gangguan kecemasan sering menghindari situasi yang dapat memicu kecemasan sebagai bentuk pertahanan diri. Ini membuat mereka sulit menunjukkan potensi secara maksimal, bahkan terisolasi dari kehidupan sosial,” ujar dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari RS Pondok Indah itu.

| Baca Juga: 5 Minuman Herbal ini Ampuh Atasi Flu Akibat Virus Influenza A

Apa Bedanya dengan Panic Attack? Menurut dr. Vivi, sering disamakan, padahal berbeda:

– Anxiety disorder bersifat kronis, berlangsung lama, dan bisa terjadi terus-menerus.

Tags:

Leave a Reply