”Namun sebelum resmi kembali dibuka, teman-teman komunitas Gimbal Alas melakukan survey dan pembersihan jalur terlebih dulu. Agar jalur pendakian aman dan nyaman. Itu pun baru sampai Ranu Gumbolo. Makanya dari Ranu Gumbolo ke puncak belum dibuka,” paparnya.
Untuk kembali bisa mendaki ke puncak Mahameru atau di Kalimati sekali pun masih perlu survey lagi. Agar keselamatan, keamanan dan kenyaman pendaki, terjamin. ”Intinya semua harus dipastikan aman dan nyaman bagi pendaki,” imbuhnya.
Semua Lancar
Sementara itu Duta Alam Primansyah sedang mengawal lima pendaki dari Solo, tepat berada di Ranu Kumbolo saat erupsi Semeru terjadi. Pemuda berusia 25 tahun itu merupakan anggota Pemandu Pendaki Gunung Semeru Terdaftar (PPGST).
Organisasi resmi pemandu yang mendampingi pendaki. Sejak pendakian ke Semeru dibuka lagi, pendaki kini wajib didampingi pemandu. ”Jadi saya memandu lima pendaki yang semuanya laki-laki dan berangkat dari Base Camp Ranu Pani sekitar jam setengah 12. Sepanjang perjalanan lancar-lancar saja,” kata pemuda yang biasa disapa Plakat kepada Nyata, Selasa (25/11) lalu.
| Baca Juga : Seniman Choi So Young Ubah Jeans Bekas jadi ‘Kota Kain Denim’
Rombongan tiba di Ranu Kumbolo sekitar pukul 17.00 WIB. Sementara erupsi terjadi sekitar pukul 14.00. ”Tapi karena tidak ada sinyal, jadi tidak ada informasi apapun. Baru setelah saya ke shelter khusus pemandu, yang di situ ada starlink, barulah muncul notifikasi-notifikasi,” kata pemuda yang masih aktif sebagai mahasiswa di Universitas Islam Malang itu.
Tidak hanya berita, notifikasi-notifikasi dari orangtua-orangtua pendaki juga banyak. Mereka menanyakan kabar anak-anak yang sedang mendaki.
”Ya di situ kami memberi kabar ke orangtua-orangtua kalau semuanya baik-baik saja. Kami juga meminta agar tidak percaya berita-berita hoax yang bikin panik. Termasuk pemberitaan-pemberitaan yang kesannya melebih-lebihkan,” kata Plakat yang mulai mendaki tahun 2013 saat masih SMP itu.
Pukul 09.00 WIB
Dipaparkan Plakat, Ranu Kumbolo aman. Tapi memang masuk zona merah. Bisa saja terdampak jika erupsi berujung besar. ”Ranu Kumbolo itu kan sekitar tujuh sampai delapan kilometer dari puncak dan bukan area yang kena guguran awan panas. Guguran itu biasanya ke timur atau tenggara. Sementara posisi Ranu Kumbolo di utara puncak,” kata anggota Pencinta Alam Ranti Pager Aji Unisma itu.
Namun karena situasi sedang tidak mendukung, rombongan diharapkan turun sesegera mungkin. Malam harinya, baik pendaki maupun pemandu beristirahat. ”Cuaca waktu itu berkabut dan gerimis,” kata Plakat.
Tags:Erupsi Gunung Semeru Pendaki
