Dari kejauhan sekitar sembilan meter dari Haical, terdengar suara Muhammad Yusuf Arif Abdillah. Yusuf menginformasikan adanya lubang dan terlihat sinar lampu, yang kemungkinan berasal dari luar.
”Saya tanya nama dan umurnya. Dia jawab ‘saya Yusuf Pak, umur 16 tahun. Pak, ada lubang, saya kelihatan tidak?’” timpal Elviano menirukan ucapan Yusuf kala itu. Setelah memastikan posisi mereka, Aziz dan Elviano melaporkan apa yang ditemukan kepada komandannya. Laporan itu menghasilkan sebuah keputusan untuk menyelamatkan Yusuf terlebih dahulu.
| Baca Juga : 59 Korban Masih Terjebak, Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny Akhirnya Dibongkar
Bekerja Nonstop
Lubang menuju posisi Yusuf awalnya sangat kecil, hanya cukup untuk menyuplai air dan biskuit. Namun, Elvanio bekerja tanpa henti memperbesarnya selama lima jam. Ketika tenaganya habis, Aziz mengambil alih.
Pukul 01.58 WIB, Yusuf berhasil dikeluarkan. “Awalnya Yusuf tidak merespons, saya kira sudah meninggal. Tapi begitu saya tepuk pipinya, dia terbangun. Di tangannya ada peci dan Alquran kecil.”
Terhimpit Beton
Setelah Yusuf aman, Aziz kembali memastikan Haical masih bertahan. Dia empat kali masuk untuk berbicara dan menenangkan sang bocah yang terjepit beton itu. ”Saya usaha angkat betonnya pakai lifting bag tapi nggak kuat angkat betonnya,” terang dia.
Ketika Aziz terus berusaha, Haical bertanya kapan bisa keluar. ”Saya jawab, ‘yang sabar ya, Nak, ini lagi berusaha’. Posisinya Haical ini miring dan terhimpit beton. Pergerakannya minim karena tangan kirinya ketindihan badannya,” aku Aziz.
Aziz pun meminta Haical untuk mengeluarkan tangannya. ”Saya bilang, enggak apa-apa kalau teriak. Biar lega. Dia menjerit kesakitan, tapi terus berusaha. Sampai akhirnya tangannya bisa keluar,” tambah Aziz.
| Baca Juga : Fase Golden Time Segera Berakhir, Tangis Orangtua Santri Al Khoziny Pecah
Haical Kuat
Tags:Al Khoziny Ponpes Sidoarjo