Satu tahun setelahnya, Taufik memutuskan keluar dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI Cipayung dan menjadi pemain profesional.
Lebih lanjut, pada tahun 2012, ia berkompetisi di Olimpiade terakhirnya di London, dan kembali gugur di babak 16 besar.
| Baca Juga : Stella Christie, Guru Besar Tsinghua University yang Dipanggil Prabowo
Selain menorehkan prestasi secara perorangan, Taufik juga turut memperkuat skuad bulu tangkis Indonesia dalam beberapa kejuaraan beregu dunia.
Ia membawa tim untuk meraih Piala Thomas pada tahun 2000 dan 2002 di Kuala Lumpur dan Guangzhou. Sementara pada edisi 2004, 2006, dan 2008, tim bulu tangkis putra harus puas meraih medali perunggu, serta pada 2010 dengan medali perak.
Pada Kejuaraan Beregu Campuran Piala Sudirman, ia dan tim bulu tangkis Indonesia membawa pulang medali perak untuk edisi 2001, 2005, dan 2007. Sementara pada tahun 1999, 2003, dan 2011, skuad Indonesia harus puas dengan medali perunggu.
Pada Asian Games 1998, tim putra yang juga diperkuat oleh Taufik meraih medali emas. Sementara pada edisi 2002 tim putra harus puas dengan medali perak, dan di tahun 2006 serta 2010, skuad putra membawa pulang medali perunggu.
Sepanjang kariernya di bulu tangkis, Taufik telah mengoleksi 413 kemenangan dan hanya menelan 138 kekalahan. (*)
Tags:Atlet Bulu Tangkis Atlet Jadi Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Legenda Bulu Tangkis Taufik Hidayat Wamenpora RI 2024