Rentetan prestasi yang Taufik kumpulkan dari masa junior hingga tahun-tahun awalnya di kelas elite membuatnya mencapai peringkat nomor satu dunia saat ia masih berusia 19 tahun, atau setelah ia menjuarai Malaysia Open, Kejuaraan Asia, Indonesia Open, dan menjadi finalis All England.
Ia kemudian lolos untuk mengikuti Olimpiade Sydney 2000, yang menjadi Olimpiade pertamanya. Di Sydney, ia gugur di babak perempat final setelah kalah dari Ji Xinpeng (China).
| Baca Juga : Punya Pantat Terindah, Wanita Ini Mengaku Susah Cari Pacar
Empat tahun setelahnya, Taufik keluar sebagai juara pada edisi Athena 2004. Ia mengalahkan para pemain unggulan seperti Wong Choong Hann (Malaysia), Peter Gade (Inggris), dan Shon Seung-mo (Korea Selatan).
Pada tahun yang sama, Taufik juga berhasil mempertahankan gelar Indonesia Open serta meraih Juara Asia keduanya.
Satu tahun berikutnya, Taufik mengklaim gelar Juara Dunia 2005 di Anaheim, Amerika Serikat, mengalahkan pemain peringkat satu dunia, Lin Dan di babak final.
Prestasinya ini menjadikan Taufik sebagai pemain tunggal putra pertama yang memegang gelar Kejuaraan Dunia dan Olimpiade secara berturut-turut.
| Baca Juga : Rizky Irmansyah-Ifan Seventeen Rilis Lagu Untuk Ultah Prabowo
Pada rentang 2006-2007, Taufik merupakan juara Asian Games Doha 2006, Indonesia Open 2006, Kejuaraan Asia Johor Bahru 2007, dan SEA Games Nakhon Ratchasima 2007.
Dengan ini, sepanjang kariernya, Taufik telah mengoleksi tiga gelar individual Juara Asia (2000, 2004, 2007), dua emas Asian Games (2002, 2006), dua emas SEA Games (1999, 2007), dan enam gelar juara turnamen individual bergengsi Indonesia Open (1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006).

Potret Taufik Hidayat sebelum menggantungkan raket. (Foto: Dok. Net)
Empat tahun setelah Olimpiade Athena, Taufik kemudian mengikuti Olimpiade Beijing 2008 namun harus tersingkir di babak kedua.
Tags:Atlet Bulu Tangkis Atlet Jadi Wakil Menteri Kabinet Merah Putih Legenda Bulu Tangkis Taufik Hidayat Wamenpora RI 2024