Dengan cara itulah Jang mengutip bagian-bagian dari e-book yang perlu dia kutip sebagai literatur untuk skripsi dan tesisnya. Dan mengetik dan menyusun bahan-bahan itu hingga menjadi skripsi dan tesis, sebagaimana bikinan mahasiswa yang fisiknya normal.
10 Juta Kedipan
Seperti halnya jari-jari kita, tiap kedipan mata Jang juga hanya bisa mengetik satu huruf. Sehingga bisa dibayangkan lelahnya mata Jang yang harus berkedip ratusan ribu, atau bahkan jutaan kali agar huruf-huruf itu bisa tersusun menjadi kalimat berhalam-halaman. Yang bisa disusun sebagai sebuah skripsi dan tesis.
“Karena itu saya menjuluki diri saya di kanal YouTube saya: Pria dengan 10 Juta Kedipan,” ungkapnya.
Sebanyak itukah dia mengedip untuk penyusunan tesisnya? Ternyata tidak. “Saya tidak menghitung berapa banyak saya berkedip untuk tesis itu,” jelasnya. Lantas julukan itu apa artinya?
“Saya ingin menceritakan kepada viewers dan subscribers kanal saya. Bahwa kedipan mata tak hanya bisa digunakan untuk mengetik, tetapi juga bermain game. Dan itulah yang kini sedang saya lakukan. Bermain game menggunakan kedipan mata,” jelas pemilik 7.500 subscribers di YouTube itu.
Kisah selengkapnya baca di Tabloid Nyata Cetak edisi 2799, minggu ke III, Maret 2025
Tags:Gwangju University Jang Ik-sun Penderita Muscular Dystrophy Raih Master raih S2