By: Irfan Julyusman
18 July 2024

Gejala pikun akan meningkat seiring bertambahnya usia. Hal itu wajar dialami para lanjut usia (lansia). Meski begitu, pikun bisa di-cegah dengan beberapa kebiasaan yang bisa dilakukan di pagi hari.

Kebiasaan yang bisa dilakukan di pagi hari ini sangat baik untuk menjaga kesehatan fungsi otak. Tidak hanya mencegah penurunan kognitif, tapi meningkatkan konsentrasi dan kejernihan dalam berpikir.

“Melatih area otak sebelum seharian penuh dapat membuat kita berada di jalur peningkatan ketangkasan dan fleksibilitas dalam berpikir kita dan memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan lebih tenang dan efektif dengan rekan kerja kita,” kata Jennifer Wolkin, seorang neuropsikolog klinis yang berbasis di New York, dikutip dari The Healthy.

| Baca Juga : Terlalu Banyak Konsumsi Protein Pengaruhi Kesehatan? Ini Kata Dokter

Lalu, kebiasaan apa saja yang bisa diterapkan untuk cegah pikun? Berikut ulsaannya.

1. Kardio 30 menit

Dilansir dari Livestrong, rutin latihan kardio menyebabkan peningkatan kognitif jangka pendek dan jangka panjang.

“Latihan kardiovaskular meningkatkan aliran darah ke otak, yang membantu mencegah dan mungkin memperbaiki kerusakan itu (otak),” kata Reid Kehoe, ahli saraf di Northwestern Medicine.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan setidaknya lakukan aktivitas aerobik berintensitas sedang kurang lebih 150 menit setiap minggu. Misalnya setengah jam jalan cepat atau bersepeda lima hari seminggu.

| Baca Juga : Rajin Olahraga Berpotensi Kena Serangan Jantung? Ini Faktanya

Sebagai pilihan lain, kalian juga bisa memilih olahraga berat selama 75 menit, seperti lari atau berenang.

2. Mainkan Permainan

Menikmati sarapan sembari memainkan puzzle, sudoku, atau wordle bisa menjadi kebiasaan baik di pagi hari yang dapat dilakukan. 

Berdasarkan laporan penelitian Global Council on Brain Health pada 2017, sejumlah permainan dapat membantu mempertahankan atau meningkatkan kognisi otak.

“Hobi yang membuat pikiran Anda aktif memperkuat jalur dan koneksi saraf, memastikannya akan lebih kuat dalam menghadapi perubahan otak yang berkaitan dengan usia,” kata Kehoe.

| Baca Juga : Persiapan Lomba Lari, Wajib Tahu Bagi Pemula yang Hobi Olahraga Ini

3. Konsumsi secangkir kopi

Berdasarkan Jurnal Cureus, kafein dapat meningkatkan kecepatan pemrosesan otak dan meningkatkan daya ingat. 

Selain itu, ada juga ulasan Desember 2016 lalu di Practical Neurology yang menunjukkan, kopi dengan jumlah sedang dapat meningkatkan kewaspadaan, kesejahteraan, konsentrasi, dan suasana hati.

| Baca Juga : Selain Jadi Mood Booster, Ini Manfaat Lain Minum Kopi di Pagi Hari

Sama halnya dengan hasil tinjauan dalam The Practical Neurology, minum kopi dapat membantu melindungi kita dari penyakit Alzheimer dan Parkinson. “Kopi dipercaya dapat mengurangi risiko demensia,” sebut Kehoe.

4. Berkumpul dengan sahabat

Bertemu dengan sahabat dapat menjadi kebiasaan baik di pagi hari. Hal tersebut bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak. 

“Penelitian menunjukkan bahwa isolasi sosial merupakan faktor risiko penurunan kognitif di kemudian hari,” kata Kehoe.

| Baca Juga : Sering Marah Dapat Memicu Serangan Jantung, Ini Faktanya 

“Selain itu, hubungan sosial yang kuat juga dapat mencegah depresi sampai taraf tertentu,” lanjutnya. 

Menurut Harvard Health Publishing, bergaul dengan teman dan sahabat dapat meningkatkan memori otak dan memperkuat jaringan saraf otak.

Kalian dapat mengajak teman olahraga pagi, minum kopi sebelum bekerja, hingga hubungi orang tersayang selama perjalanan Anda. 

5. Terapkan diet MIND

Penerapan diet MIND dapat menjadi kebiasaan pagi untuk mencegah pikun. Sebuah studi dalam jurnal Alzheimer & Dementia menunjukkan bahwa diet MIND mengurangi risiko demensia.

MIND adalah perpaduan antara diet Mediterania dengan diet DASH yang menekankan pada makanan nabati, kecuali membatasi daging merah, lemak jenuh, dan gula. 

“Itu membuat pembuluh darah di otak Anda sehat,” kata Kehoe.

Studi tersebut mencatat, orang yang makan sejalan dengan diet MIND memperlambat penurunan kognitif mereka sebanyak 7,5 tahun.

| Baca Juga : Hati-Hati, Stress dan Kafein Bisa Ganggu Irama Jantung

Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, orang yang mengikuti diet MIND dengan ketat memiliki tingkat 53 persen lebih rendah dari Alzheimer.

Sarapan yang dianjurkan dalam diet MIND di antaranya smoothies sayur, oatmeal dengan kacang-kacangan dan buah beri, biji gandum, hingga sayur-sayuran. (*)

Tags:

Leave a Reply