Marshanda Ngaku Idap Bipolar Gegara Minum Kopi, Kok Bisa?

By: Azharul Hakim
15 November 2024

Marshanda mengungkap cerita di balik penyakit bipolar yang ia derita sejak remaja. Rupanya, minum kopi menjadi salah satu pemicu gangguan kesehatan mental yang dideritanya.

Semua berawal saat usianya masih 15 tahun dan masih berstatus pelajar, di sisi lain kariernya tengah naik daun. Demi menjaga energi saat syuting di malam hari, ia sering minum kopi hitam hingga lima kali sehari.

“Jadi gua kalau minum kopi langsung melek sampai pagi. Dan gua minum bisa 4 gelas – 5 gelas sehari. Karena gua mau fokus untuk ngerjain PR pengan bisa energi terus,” terang Marshanda saat jadi bintang tamu podcast Goyang Lidah pada Kamis (14/11/2024).

Ternyata, kebiasaan itu bukan cuma membuatnya terjaga, tapi lama-lama juga mengganggu kesehatan mentalnya.

Orang-orang terdekatnya pun mulai khawatir karena jam tidur Marshanda yang berantakan. Akhirnya, ia disarankan mengonsumsi Xanax agar bisa tidur lebih nyenyak.

Marshanda pun minum pil tersebut. Namun tanpa pengawasan dari seorang psikiater sehingga dosisnya semakin lama terus bertambah. Akibatnya, ia justru mulai merasakan kecemasan.

Karena efek yang makin parah, Marshanda memutuskan berhenti konsumsi Xanax. Keputusan tersebut membawa dampak besar, membuatnya mengalami gejala withdrawal yang berat, seperti gampang marah, sulit tidur, bicara dengan kecepatan tinggi, dan gampang depresi.

Perasaan itu membuat Marshanda semakin terpuruk hingga akhirnya didiagnosis mengalami bipolar disorder.

Marshanda mengakui kesalahannya karena tidak memberi tahu psikiater jika mengonsumsi kopi dan obat untuk membantu tidur, sehingga kondisinya tidak terdeteksi lebih awal.

“Di psikiater salahnya gua nggak cerita. Jadi psikiater mikir lu normalnya kayak gini. Datanglah diagnosa depresi mayor sama bipolar disolder. Dan gua percaya itu benar karena gua nggak tahu juga,” tutur Marshanda.

The National Sleep Foundation menyebut kafein dapat meningkatkan gangguan dan kecemasan. Pada orang bipolar, kafein dapat menyebabkan terjadi perubahan mood dan manik.

Nah, kopi yang diminum Marshanda terdapat senyawa kafein, sama halnya dengan minuman lain seperti teh, Matcha, minuman berenergi, dan sebagainya.

Selain mengandung kafein, ada juga minuman dan makanan lain yang sebaiknya dihindari oleh orang-orang pengidap bipolar.

Alkohol

Alkohol sebab dapat mempengaruhi perubahan suasana hati pengidap bipolar dan dapat memberikan pengaruh negatif terhadap pengobatannya, seperti disebutkan oleh National Alliance on Mental Illness (NAMI).

2. Konsumsi tinggi gula

Pola makan tinggi gula dapat menyebabkan seseorang susah mengontrol berat badan dan obesitas.

Menurut studi yang diterbitkan pada Juni 2015 di jurnal Acta Psychiatrica Scandinavica, lemak pada perut juga dapat menyebabkan pengobatan menjadi kurang efektif. Jadi, jika seseorang yang bipolar menginginkan makanan manis, disarankan untuk makan buah.

3. Asupan garam

Pengidap bipolar yang mengonsumsi obat lithium disarankan untuk menjaga asupan garamnya, sebab adanya peningkatan atau penurunan asupan natrium secara mendadak dapat mempengaruhi kadar lithium.

Menurut NAMI, seseorang yang mengonsumsi lithium harus menghindari diet rendah natrium dan dehidrasi. Karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko keracunan lithium.

4. Membatasi konsumsi makanan lemak jenuh

Fiedorowicz menyarankan untuk mengikuti rekomendasi jantung sehat dari American Heart Association untuk membatasi jumlah lemak jenuh dan lemak trans pada pola makan.

Artinya, bisa diganti dengan protein tanpa lemak, produk susu rendah lemak, dan mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, dan biji-bijian.

Selain itu, makanan berlemak juga dapat mempengaruhi cara tubuh menerima obat. Meski pengobatan tetap akan efektif, mengonsumsi makanan berlemak tidak baik bagi kesehatan jantung.

Minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan tersebut juga mengandung tinggi asam lemak omega-6 sehingga harus dihindari. (*)