| Baca Juga : Astrid Menangis, Sebut Uya Kuya Dizalimi dan Difitnah
Dari kondisi ekonomi yang cukup sulit tersebut, Jinan memutuskan untuk berwirausaha di usia 16 tahun.
Usaha pertamanya adalah berjualan aksesoris setiap hari Sabtu sepulang sekolah. Menawarkan dari toko ke toko. Selain itu, dia juga sempat berjualan kerudung di sekolah.
Keuntungan dari berjualan kerudung lantas diputar lagi untuk modal usaha beternak bebek.
Meski hidupnya serba sulit, Jinantiya Baqita sangat optimis bahwa pendidikan bisa mengubah nasibnya. Dia pun bersikeras bisa kuliah di PTN.
| Baca Juga : Aurelie Moeremans Pamer Foto Dirangkul Leonardo DiCaprio, Ternyata Editan AI
Waktu luang beternak bebek, dia manfaatkan untuk belajar. Dan akhirnya diterima di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Tulungagung.
Sambil kuliah, ketua IPPNU Kota Kediri itu tetap semangat berdagang. Itu dia lakukan untuk membantu perekonomian keluarga dan membayar biaya kuliahnya. (*)
Baca kisah selengkapnya tentang Jinantiya Baqita yang menjadi lulusan terbaik Magister UNAIR di Tabloid Nyata Cetak edisi 2823 minggu ke II September 2025.
Tags:Jinantiya Baqita Kediri UMKM Unair