NYATA MEDIA — Jinantiya Baqita, wanita Kediri menjadi lulusan terbaik Magister Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Juni lalu.
Dia membuktikan bahwa lahir dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan bukan penghalang untuk meraih pendidikan tinggi dan berprestasi.
Jinan, demikian wanita berusia 24 tahun itu biasa disapa, tumbuh hanya bersama ibu dan empat adiknya. Ibunya, Anik Rahmiati sehari-hari berjualan aksesori dengan penghasilan tidak menentu.
Namun dari situlah, Jinan berproses. Dia melanjutkan pendidikan hingga jenjang Magister dan menjadi lulusan terbaik.
| Baca Juga : Istri Mantan PM Nepal Tewas Terjebak saat Rumah Dibakar Massa
”Sebenarnya ketika dipilih oleh rektor untuk jadi wisudawan terbaik dari sekian kandidat, saya bingung. Saya juga insecure dan overthinking. Saya bertanya-tanya, nggak usah saya deh,” cerita Jinan kepada Nyata rumahnya di Desa Klampisan Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, Senin (18/8) lalu.
Jinan merasa tidak pantas, sebab meski Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nya 3,76, namun dia merasa dirinya biasa-biasa saja.
”Saya standar saja, nggak pinter banget atau yang downgrade banget. Saya juga bukan orang yang textbook, belajar mengalir saja. Jadi misalnya hari itu ujian ya saya belajar untuk ujian. Nggak ada jadwal tertentu untuk belajar,” terangnya lugas.
Namun yang membuat Jinan istimewa adalah dedikasinya dalam menggerakkan ibu rumah tangga di sekitarnya (IRT) menjadi womenpreneur.
| Baca Juga : Lagunya Viral, Begini Perjuangan Pencipta Lagu Tabola Bale
Melalui UMKM Anyaman Kita, yang dia dirikan saat menempuh studi S2, puluhan IRT diberdayakan menjadi perajin tas anyaman.
Tas-tas itu didistribusikan ke ratusan tokoh di seluruh Kediri. Omzetnya jutaan rupiah setiap bulannya.
Tags:Jinantiya Baqita Kediri UMKM Unair