”Tidur membersihkan racun, memperkuat daya ingat dan memulihkan fungsi otak dan ini bukan hanya soal jam,” kata neuropsikolog klinis Sarah Bullard, PhD.
”Kondisi seperti sleep apnea yang mengganggu aliran oksigen saat tidur, sangat berkaitan dengan kerusakan pembuluh darah dan peningkatan risiko demensia,” imbuhnya.
| Baca Juga : Dianggap Lebih Seksi dan Cerdas, Pria Botak Lebih Disukai Wanita
Lewatkan Sarapan Terus Menerus
Setelah tidur semalaman, tubuh pada dasarnya telah berpuasa selama berjam-jam dan otak butuh bahan bakar untuk beraktivitas.
Melewatkan sarapan menyebabkan konsentrasi memburuk, mudah tersinggung dan kurangnya motivasi seiring berjalannya hari.
Jadi sarapanlah. Jika tidak sempat, nyemil snack kaya protein. Sarapan yang padat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga pikiran tetap tajam dan fokus.
| Baca Juga : Claresta Taufan Tinggalkan Karate demi Akting
Scrolling Sebelum Tidur
Scrolling sebelum tidur mengurangi waktu tidur akibat peningkatan pelepasan hormon stres (kortisol) dan menekan melatonin atau hormon alami yang mengatur pola tidur.
”Padahal saat tidur nyenyak, otak mengambil infomasi dari hari sebelumnya dan menstabilkannya ke dalam memori jangka panjang,” papar dokter ahli saraf James Maniscalco, PhD.
”Proses ini membantu memperkuat pembelajaran informasi baru, pemecahan masalah dan pengembangan ketrampilan,” imbuhnya.
Tags:Otak Screen Time sleep apnea