By: Naomi Nilawati
4 October 2025

Ia menambahkan, “Tidur adalah saat otaknya berkembang sangat pesat. Jadi bukan hanya soal jumlah jam, tapi apakah bayi bisa tidur dengan tenang, nyaman, dan aman.”

Kualitas tidur yang buruk karena bayi terus-terusan terganggu (oleh kembung, overstimulasi, iritasi) bisa mempengaruhi proses tumbuh kembang dan juga suasana hati mereka sepanjang hari.

| Baca Juga: Punya Harta Rp16 Triliun, Selena Gomez Buat Perjanjian Pranikah

Menjadi ibu adalah proses belajar yang tak berkesudahan. Setiap tangisan adalah undangan bagi kita untuk mendengarkan, memahami, dan hadir secara utuh, bukan sempurna, tapi cukup baik.

Jika ada satu hal yang bisa kita bawa pulang dari percakapan para ahli ini, mungkin adalah ini:

“Gendong dulu, tenangin dulu. Lalu baru berpikir. Karena bayi tak butuh solusi instan, mereka butuh keberadaan kita,” ujar dr. Dimple.

Senada dengan dr. Dimple, Saskhya mengatakan, “Tenangkan diri dulu. Fokus pada bayi, bukan pada penilaian atas diri sendiri. Kita bukan ibu yang gagal. Kita adalah ibu yang sedang belajar.”

Rewel bukan berarti bayi ‘nakal’ atau ‘manja’. Di balik tangisannya, ada kebutuhan yang belum terpenuhi atau rasa tidak nyaman yang sedang ia alami. Dengan mengenali penyebabnya secara tepat, ibu bisa memberikan solusi yang lembut, penuh kasih, dan tetap menyenangkan bagi keduanya. (*)

Tags:

Leave a Reply