By: Farah Yumna
2 November 2025

Chrissie masih ingat betul saat mendampingi suaminya kritis. Ia sebenarnya sudah merasa kalau Marojahan akan segera pergi untuk selamanya, tapi masih belum bisa merelakannya.

Ia terus membisikkan di telinga suaminya, “papa bangun, sembuh, kami masih butuh papa.”

“Akhirnya setengah 3 sore, Jehian bilang, ‘mama harus relain papa. Kalau mama terus-terusan bilang seperti itu, papa seperti mau bertahan. Lihat ma, denyut jantung papa terus-terusan ada tapi nggak bisa memompa ke paru-paru. Papa menderita. Ayo ma, relain’,” katanya.

Saat itu lah, monitor alat kesehatan yang dipasang pada tubuh Marojahan menurun. Pendeta berusia 58 tahun itu dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (30/10).

Rencananya, jenazah Marojahan akan dikremasi pada esok hari, Senin (3/11). (*)

Tags:

Leave a Reply