“Bagi penyandang kanker, termasuk keluarga, kerabat dan orang-orang di sekelilingnya, musik dapat menjadi sebuah oase di tengah perjalanan pengobatan yang penuh tantangan,” ujarnya.
Sejak lama, diketahui musik menjadi salah satu terapi untuk meringankan sakit, baik fisik maupun mental.
Terapi musik sejak lama diyakini dapat meningkatkan kesehatan, mengelola stres, mengurangi rasa sakit, mengekspresikan perasaan, meningkatkan memori dan komunikasi, hingga rehabilitasi fisik.
|Baca Juga: Kenali Gejala Cacar Monyet yang Kini Jadi Ancaman Dunia
Selain mampu meningkatkan kesehatan mental, terapi musik juga diyakini dapat memperbaiki kualitas hidup seseorang yang memiliki masalah kesehatan fisik.
Penelitian di McGill University Montreal menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat memicu pelepasan hormon dopamin.
Manfaat musik lainnya adalah mengatasi atau mengelola stres. Riset menunjukkan bahwa orang yang mendengarkan musik akan lebih cepat pulih dari stres yang dialami daripada mereka yang tidak.
Ini karena mendengarkan musik akan mengurangi pelepasan hormon kortisol atau hormon stres dalam tubuh.
“Dalam evolusi peradaban manusia dari zaman dulu sudah ada upaya untuk membuat suasana senang dengan mengeluarkan suara,” katanya.
Bukan hanya pembicaraan melalui intonasi dengan gerakan gerakan tubuh. Tapi ungkapan yang bisa membuat sekitarnya senang.
“Musik sebagai pengobatan dipakai mereka yang sakit atau sedang ‘jatuh’ atau memerlukan pegangan yang tengah mengalami kesulitan dalam hidup,” jelas Prof Aru.
Prof Aru menyampaikan, pada pasien kanker, dari dulu musik merupakan sarana untuk menyuarakan ekspresi diri.
Tags:lawan kanker dengan musik Nuraniku Perjuanganku pergelaran musik untuk kanker Pergelaran Musikal Semangat Gapai Kemenangan