Pria berusia 32 tahun tersebut bercerita, pagi itu, Kamis (28/11) sekitar pukul 07.00 WIB, ia dan mertuanya berniat mengeluarkan bambu.
Saat itu Hosen sudah turun ke sumur sedalam tiga meter yang sebelumnya sudah dikuras. Sementara Fathorrasyid berada di atas menarik bambu dengan tali ke permukaan.
Jumlah bambu yang diangkat memang banyak. Belasan bendel. Sehingga butuh berulang kali pengangkatan dan sejauh ini hanya dilakukan Hosen serta Fathorrasyid.
”Saat itu mertua istirahat tiga kali. Pertama bisa ngangkat banyak. Kemudian istirahat ke permukaan, sambil ngerokok bilang nggak bisa lama-lama di bawah karena sesak napas,” jelasnya.
“Terakhir bisa mengangkat satu ikat. Namun saat kembali naik, belum sampai ke atas jatuh, padahal saya udah hampir meraih tangan mertua saya,” lanjut Fathorrasyid
Melihat hal itu, Fathorrasyid berteriak minta tolong. Saat itulah datang Moh. Sai, menantu keponakan Hosen dan Moh. Azi, keponakan Hosen.
Saat Sai turun, Fathorrasyid spontan berniat menyusul ke dalam sumur, namun dihalangi Moh. Azi yang menggantikannya turun, saat itu.
”Saya sudah mau turun, tapi tiba-tiba ditarik korban bernama Moh. Azi,” ucapnya.
Katanya, “’Sudah kamu jangan turun, biar saya saja.’ Ibaratnya nyawa saya waktu itu digantikan,” kata menantu pertama Hosen itu. (*)
Kisah Lengkapnya di Tabloid Nyata Cetak, Edisi 2784, Minggu I Desember 2024.
Tags:
5 Warga Pamekasan Keracunan Kisah Tragis Lima Warga Pamekasan tewas di sumur