3. Pemanis buatan

Foto : Self
Banyak orang memilih untuk mengganti gula normal mereka, dengan gula rendah kalori (seperti saccharin, sucralose ataupun aspartame) dengan alasan untuk mengurangi berat badan. Ternyata, pemanis tersebut bekerja sebaliknya.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 7 orang sukarelawan, 4 diantaranya mengalami gangguan intoleransi glukosa–keadaan di mana tubuh tidak bisa memetabolisir gula sebagaimana mestinya–hanya setelah satu minggu mengonsumsi dosis normal dari saccharin.
4. Karbohidrat olahan

Foto : Taste
Karbohidrat olahan, banyak terkandung dalam beragam makanan keluaran pabrik seperti roti, pasta, bahkan nasi. Mereka mengolahnya dari biji-bijian yang tak lagi utuh, sehingga biji tersebut tidak mengandung serat, vitamin dan mineral.
Mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat olahan yang tinggi, akan memicu peningkatan kadar gula darah dan kinerja pankreas. Ahli diet asal New Jersey, Jeanette Kimszal mengatakan hal ini akan membuat tubuh mencerna dan menyerap makanan lebih cepat. Sehingga mengganggu sistem metabolisme dalam jangka panjang.
5. Makanan rendah lemak

Foto : Rekord North
Makanan rendah lemak memang tampaknya baik untuk program penurunan berat badan. Namun, Professor Kerin O’Dea, Kepala Sansom Institute for Health Research di University of South Australia, menyatakan bahwa beberapa makanan rendah lemak tidak baik untuk kesehatan. Hal ini dikarenakan, biasanya makanan tersebut memiliki tambahan gula atau garam yang tinggi.
Selain itu, dalam studi tersebut juga dikatakan bahwa orang-orang yang mengonsumsi makanan rendah lemak cenderung lebih cepat merasa lapar.
Tags:Diet Pasta Tips Diet