By: endra
26 July 2024

Untuk JF3 tahun ini, Armine menampilkan koleksi terbarunya bernama Cyberdistortion, yang memadukan kerajinan tradisional dengan teknologi.

”Teknologi yang digunakan itu seperti untuk pemotongan laser, pencetakan 3D, thermoforming dan lain sebagainya,” ungkap Armine.

Armine lalu juga menggunakan keterampilan dari para perajin tradisional di Paris. Jadi, koleksi tersebut dibuat secara handmade.

”Bagi saya, cara dan pengetahuan tradisional, itu sangat penting untuk ditampilkan. Tetapi, di saat yang sama, saya juga ingin memodernisasi pengetahuan tradisional,” ungkap Armine.

|Baca Juga: Inspirasi Gaya Bumil Stylish ala Syahrini di Usia Kehamilan 9 Bulan

Armine menambahkan, bahwa koleksi Cyberdistortion itu menceritakan tentang sebuah kontradiksi yang melihat pada ekosistem ekologi.

”Mempersatukan antara teknologi terbaru, masa depan, dan dunia 3D. Saya ingin menunjukkan kontras antara bentuk, warna, yang melambangkan kontradiksi,” kata Armine.

Menurut dia, koleksinya mengeksplorasi ketegangan antara dunia digital dan realitas, mencerminkan tantangan sosial dan ekologis yang dihadapi manusia saat ini.

Inspirasi utamanya adalah kontradiksi dalam kehidupan, yang diwakili lewat warna, tekstur, dan bentuk yang berlawanan.

Koleksi yang terdiri dari 25 looks itu juga menawarkan pakaian unisex dengan sentuhan futuristik, sehingga mencerminkan bagaimana kita dapat membawa pengetahuan dan warisan masa lalu menuju masa depan.

”Ada sekitar 15 item yang terdiri dari blouse, kemeja, jaket, trench coat yang didominasi warna-warna kontras seperti hitam, putih dan merah. Intinya, detail koleksi ini adalah pada teknik laser cut yang dibuat dengan tangan,” jelas Armine. (Naomi)

Tags:

Leave a Reply