Baik Imane maupun Yu-ting sama-sama pernah berlaga di Olimpiade Tokyo, tahun 2021. Sayang sama-sama kalah.
Atlet lain yang pernah senasib dengan Lin Yu-tin adalah Caster Semenya, pelari dari Afrika Selatan. Asosiasi Atletik Dunia menolak keikut sertaannya di Olimpiade Tokyo 2021.
Padahal di Olimpiade sebelumnya, di London (2012) dan di Rio de Janeiro (2016), caster meraih medali emas untuk kategori lari 800 meter, putri.

Imane Khelif jadi duta unicef sebagai wanita kuat berprestasi (Foto: NET)
|Baca Juga: Perjuangan Rifda Irfanaluthfi Bertanding di Olimpiade Paris 2024
Tergolong DSD
Sebenarnya IBA tak perlu bertindak sekonyol itu. Apalagi sampi memprotes kebijakan IOC di Paris, sementara mereka tak berbuat apa-apa di Olimpiade sebelumnya.
Bahkan mempertandingkan Imane dan Yu-tin di pertandingan tinju wanita gelarannya.
Harusnya IBA melakukan uji kromosom lebih dulu terhadap Imane dan Yu-tin sebelum menganulir kemenangan mereka.
Baru mereka bisa mendiskualifikasi Imane. Sebab hanya uji kromosom yang bisa memastikan, seseorang itu pria (XY) atau wanita (XX).
Terapi hormon dan penggantian kelamin tidak membuat kromosom seseorang berubah.
Normalnya, seseorang dengan kromosom XY memiliki tingkat testosteron yang jauh lebih tinggi dari estrogennya.
Tags:Atlet Olimpiade Paris 2024 DSD IBA IOC Paris Petinju Transgender petinju wanita