Leo Kristi yang berusia 67 tahun meninggal dunia Minggu (21/5) dinihari, di RS Immanuel Bandung. Penyanyi dengan nama asli Imam Sukarno ini dikalahkan disentri amoeba yang dideritanya. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka Perumahan Jatiwaringin Asri, Bekasi, untuk dimakamkan sore harinya di TPU Iqro, Jatimakmur, Bekasi.

Kepada Nyata Minggu (21/5) malam, Boni–kakak Leo–mengungkap bahwa awalnya ia dan keluarga lain tak menyangka adiknya mengidap radang usus yang diakibatkan oleh Entamoeba histolytica tersebut. Sekitar sebulan lalu, Leo hanya mengeluh diare dan mendapatkan perawatan biasa.
“Awalnya mengeluh diare, lalu dibawa ke rumah sakit dan menjalani perawatan jalan biasa,” jelas Boni. Leo sudah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak April lalu. Ginjalnya didiagnosa bermasalah, gara-gara diare akut yang telat ditangani.
Baca Juga | |
![]() | Ini Pesan Terakhir Renita Sukardi pada Suaminya tentang Anaknya Sebelum menghembuskan napas terakhir, Renita Sukardi menitipkan pesan kepada suaminya. Apa pesan … [Read More] |
Dua pekan belakangan, kondisi Leo semakin menurun. Tak hanya diare, tekanan darahnya menurun drastis. Dari sinilah diketahui bahwa bapak dua anak ini mengidap penyakit disentri amoeba. “Kami juga nggak tahu kenapa tiba-tiba drop. Penyakitnya baru ketahuan sekitar dua mingguan. Jadi agak terlambat,” kata Boni.
Leo pun harus tinggal di rumah sakit untuk menjalani perawatan. Karena kondisinya terus menurun, pria kelahiran Surabaya 8 Agustus 1949 ini dipindahkan ke ruang perawatan intensif. Di sanalah ia menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu pagi, tepat pukul 00.59. “Dua hari di ruang perawatan, tapi semakin menurun. Akhirnya dimasukkan ke ICU,” jelas Boni.

Komunitas Pecinta Musik Konser Rakyat Leo Kristi Leo Kristi LKers