Perawatan kulit bayi baru lahir sangat perlu diperhatikan. Karena kulit bayi baru lahir tak hanya begitu halus, namun juga sangat sensitif. Sensitivitas ini membuat kulit bayi baru lahir lebih rentan terhadap iritasi, ruam, dan berbagai masalah kulit lainnya. Tak heran, jika kondisi tersebut membuat banyak orang tua merasa khawatir.
Menurut dr Attila Dewanti Poerboyo Sp.A (K), ada beberapa faktor utama yang membuat kulit bayi lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa. Pertama, struktur kulit bayi baru lahir itu lima kali lebih tipis jika dibandingkan orang dewasa.
Lalu kedua, ikatan lapisan epidermis dan dermisnya pun belum cukup kuat sehingga kadar air pada kulit bayi baru lahir lebih cepat hilang.
Yang ketiga, produksi melanin pada kulit bayi masih sangat sedikit. Melanin berperan pada proses pigmentasi (warna kulit), melindungi kulit dari sinr ultra violet (UV), dan melindungi dari sengatan panas sinar matahari.
| Baca Juga: Waspada! Anak Dapat Terjangkit Diabetes, Begini Kata Dokter
Terakhir, lapisan lemak di bawah belum banyak.
”Hal ini menjadikan kulit bayi baru lahir masih lemah, tipis dan mudah rapuh. Sehingga, lebih sensitif dan mudah terkena penyakit. Maka dari itu, diperlukan perawatan kulit yang khusus disesuaikan untuk bayi baru lahir,” ujar Atila di Glasshouse Area Habitate Jakarta, beberapa waktu lalu.
Yang perlu diketahui, ketika baru lahir, bayi memiliki pelindung lapisan kulit yang namanya vernix caseosa, yaitu lapisan di atas kulit. Lapisan tersebut sudah ada sejak dalam kandungan untuk melindungi bayi tetap hangat dan lembap.
”Ketika bayi lahir kan suka ada putih-putih kaya lemak di kulit. Itu namanya Vernix caseosa. Semua bayi baru lahir dikasih sama Allah lapisan pelindung namanya Vernix Caseosa,” jelasnya.
Karena itu, ketika bayi baru lahir, dokter anak tidak akan membersihkannya di empat jam pertama. Hal itu dilakukan karena Vernix memiliki fungsi untuk menghangatkan tubuh si bayi. Tapi lambat laun pelindung kulit ini akan hilang, sedangkan bayi tetap butuh perlindungan untuk kulitnya.
Saat lapisan pelindung itu hilang, maka kulit bayi yang masih sangat tipis dan rentan mengalami iritasi, perlu diberikan pelembab tambahan. ”Perlu pelembab khusus untuk bayi baru lahir,” tutur dokter spesialis anak yang berpraktek di RS Brawijaya Antasari Jakarta.
Ia menambahkan, ”kulit bayi yang teriritasi akan jadi lebih sensitif, seperti kemerahan, ruam-ruam. Bahkan kalau tidak diantisipasi dengan memberikan pelembab yang sesuai untuk bayi baru lahir, maka kulit akan bersisik dan gatal. Itu mengganggu dan bayi bisa rewel.”
Kandungan Skin Care untuk Bayi Baru Lahir
Tak hanya orang dewasa yang perlu skin care. Bayi pun membutuhkannya. Produk skin care mulai dari sabun mandi hingga lotion, harus dipastikan kandungannya memang aman untuk kulit bayi.
Paling penting, fungsi utama dari perawatan kulit bayi menggunakan skin care ini adalah untuk membantu melembabkan. Sehingga masalah iritasi pada kulit bayi bisa diminimalisasi.
”Pastikan sudah teruji dermatologi, bebas alkohol dan bau yang menyengat yang dapat merusak PH kulit, serta mengandung organic – active formula,” jelas Atila.
| Baca Juga: Perhatikan Usia Optimal untuk Sunat pada Anak
Yang tidak boleh dilupakan, kata Atila, menjaga keseimbangan PH kulit bayi juga penting. ”Bayi baru lahir, PH kulitnya berkisar antara 5 – 5,5. Jadi jangan coba-coba kasih minyak, rempah-rempah, karena itu akan membuat PH kulit bayi menjadi tinggi.”
Akibatnya, lanjut dia, lebih mudah lagi iritasi, kering. Bahkan kalau diberikan terus menerus, bisa merusak kulit si kecil. Kulit bayi malah jadi gampang infeksi. ”Pilih skin care bayi yang PH balance,” tegasnya.
Selain dibuat dengan formula khusus untuk bayi, sebaiknya menggunakan pelembap yang mengandung bahan alami, seperti ceramide, oat, dan shea butter yang sudah terbukti dalam menjaga kelembapan kulit,” kata dr. Attila.
Shea Butter sendiri diketahui membantu membentuk lapisan pelindung kulit, mencegah iritasi, dan mengunci kelembapan. Lalu Ceramide, bisa melindungi kulit lembut dari dalam, mengembalikan kelembapan dan menjaga lapisan kulit.
Sedangkan Oat, memberikan perlindungan tambahan yang menenangkan, antioksidan dan meredakan gatal serta kemerahan.
Attila juga mengingatkan orang tua bahwa sabun yang banyak berbusa tidak selamanya baik untuk kulit. ”Padahal itu tidak boleh karena mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS) yang merusak kulit bayi,” tandas Attila. (*)
Tags:Bayi Baru Lahir bayi newborn cara tepat merawat kulit bayi kesehatan kulit kesehatan kulit bayi baru lahir