”Setelah konsultasi, kami revisi lagi bentuk kapalnya juga tempat penampungan minyak. Sebelumnya itu rencana tempat penampungan minyak ada di pinggir kapal, tapi oleh beberapa dosen tersebut disarankan untuk tempat penyimpanan minyak di body kapal,” kata Syauqi lagi.
Kayak misalnya, lanjut mereka, memberikan rekomendasi desain kapal yang sekira efektif dan paling portabel dan cocok untuk mengangkut minyak.
|Baca: Fakta Latiao, Jajanan Viral Asal China yang Dilarang BPOM
Hingga akhirnya, mereka merancang kapal penyaring limbah minyak bernama Sea OSPOD: Oils Spill Purification and Observation Device Based on Drone and Autonomous Surface Vehicle Mapping with Superoleophilic and Mesh.
Kapal berukuran 60x30x35 sentimeter itu dirancang bisa mengambil tumpahan minyak maksimal 4,4 liter. Dengan jenis minyak oli, minyak tambang, dan minyak jelantah.
Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan teknologi drone untuk mengidentifikasi minyak di laut. (*)
Selengkapnya baca Tabloid Nyata Cetak Edisi 2780, Minggu ke II, November 2024
Tags:alat penyaring limbah minyak Macau Penghargaan SMAN 5 Surabaya