By: Padnya
7 November 2024

Tingginya angka pencemaran air laut akibat limbah minyak di Indonesia ternyata menginspirasi siswa SMAN 5 (Smala) Surabaya.

Mereka membuat inovasi alat pemurni laut dari limbah minyak bernama Sea OSPOD: Oils Spill Purification and Observation Device Based on Drone and Autonomous Surface Vehicle Mapping with Superoleophilic and Mesh.

Sebuah alat penyaring limbah minyak dengan menggunakan teknologi drone untuk mengidentifikasi minyak di laut.

Inovasi yang dibuat tim Smala, beranggotakan Devan Ahmad Henofernanda, Syauqi Nabil Ahmad, Wafy Saleh, Nazmy Saleh, Rafif Salman Mudafarsya, Aditya Ahmad Keandre dan Arvandanish Zavier Aghassan.

Mereka berhasil menjuarai ajang ‘The Macao International Innovation & Invention Exposition (MiiEX) 2024’.

Mereka mengalahkan 150 peserta dari lebih 20 negara. Di antaranya, Romania, Korea, China, Thailand, Malaysia dan Rusia.

|Baca: Mie Kentang Terpanjang di Dunia, Panjangnya 3 Kali Tinggi Monas

Foto bersama profesor dari Universitas Technica Romania. (Foto: dok pribadi)

Foto bersama profesor dari Universitas Technica Romania. (Foto: dok pribadi)

Berawal dari Keresahan

Mereka memboyong tiga penghargaan sekaligus, Gold Medal MiiEX, Special Award Diploma of Excellence dan Gold Medal dari Technical University Romania, Special Award The Best International Invention Award dari Hong Kong Dream Technology and Innovation Society.

”Senang dan bangga. Awalnya nggak nyangka sih bakal menang. Soalnya kami udah pasrah aja gitu,” kata ketua tim Devan Ahmad Henofernanda saat ditemui Nyata di SMAN 5 Surabaya, Senin (4/11) lalu.

The Macao International Innovation & Invention Exposition (MiiEX) 2024 yang diselenggarakan Macao Innovation and Invention Association (MIIA) dan dinaungi Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) dari Indonesia.

Tags:

Leave a Reply