Korea Utara tak henti-hentinya mengirim balon udara berisi sampah ke wilayah tetangganya, Korea Selatan. Balon sampah itu rutin dikirim oleh Korut ke Selatan selama tiga bulan terakhir.
Itu membuat sampah-sampah berhampuran di jalanan, gedung, hingga mobil-mobil milik warga.
Terbaru, balon sampah tersebut dilaporkan ada yang mendarat tepat di halaman kantor Presiden Korsel, yang berada di pusat Kota Seoul, Rabu (24/7).
Menurut Kepala Staf Gabungan Korsel, sampah tersebut ditemukan di halaman kompleks kepresidenan oleh Dinas Keamanan Presiden (PSS).
“Penyelidikan oleh tim tanggap kimia, biologi, dan radiologi menunjukkan benda-benda itu tidak menimbulkan bahaya atau kontaminasi,” kata PSS.
Kepala Staf Gabungan mengatakan, sebanyak 300 balon terdeteksi memasuki wilayah Korsel hingga pukul 4 sore waktu setempat.
Menurut kantor berita Yonhap, jumlah itu masih bisa bertambah jika melihat masih adanya balon yang berada di udara.
Berdasar data yang dikumpulkan oleh proyek Beyond Parallel di Center for Strategic and International Studies (sebuah lembaga penelitian yang berpusat di Washington), kiriman balon sampah pada Rabu adalah yang ke-10 sejak peluncuran pertama pada akhir Mei lalu.
| BACA JUGA : Pakai Pengeras Suara, Korsel Setel Lagu Kpop ke Arah Korut
Balon sampah itu dikatakan mengangkut berbagai jenis sampah. Itu seperti tisu toilet, baterai, puntung rokok, pakaian, hingga kotoran hewan, dan manusia.
Meski berhasil mendarat di kompleks kepresidenan, data CSIS menunjukkan bahwa banyak dari balon tersebut gagal mencapai target. Hal itu menandakan, bahwa balon yang mendarat di halaman kantor presiden itu merupakan sebuah keberuntungan belaka bagi Korut.
Kendati demikian, balon sampah yang jatuh di halaman kantor presiden itu disebut sebagai aib memalukan untuk Korsel. Terutama pada sistem pertahanan negara tersebut.
“Sebuah aib bagi pemerintah Korea Selatan karena hal ini menunjukkan betapa rentannya mereka terhadap ‘terorisme lunak’, yang dapat meningkat,” ujar Victor Cha, ketua peneliti Korea di CSIS.
| BACA JUGA : Langgar Perbatasan, Korsel Beri Tembakan Peringatan ke Korut
“Bayangkan jika balon-balon itu diisi dengan bubuk putih yang tidak diketahui identitasnya, bukan sampah?” sebut Victor Cha, dikutip dari Washington Post.
Sebagai balasan, Korsel kembali mengaktifkan siaran propaganda yang dilakukan militer di perbatasan sejak bulan lalu.
Siaran itu dilakukan menggunakan pengeras suara raksasa yang diarahkan ke Korut. Lewat siaran itu, Korsel menyetel lagu-lagu K-pop yang dilarang oleh pemerintahan Kim Jong Un.
Selain siaran propaganda, para aktivis Korsel dan pembelot Korut di Selatan juga sering melakukan operasi balon udara.
Balon-balon itu diisi dengan USB berisi lagu-lagu K-pop dan film maupun serial K-drama, yang peredarannya dilarang di Korut.
Victor Cha mengatakan, pemerintah Korsel terlihat tidak memiliki solusi yang bersifat mendamaikan. Namun sebaliknya malah semakin meningkatkan eskalasi lewat siaran propaganda di perbatasan.
| BACA JUGA : Korsel Lancarkan Propaganda ke Korut, Adik Kim Jong Un Peringatkan Balasan Baru
Meski begitu, perang dingin tersebut dinilai lebih merugikan bagi Korut. Sebab, mereka disebut lebih takut dengan serangan yang menggunakan produk budaya layaknya K-pop dan K-drama.
“(Korea Utara) lebih takut pada BTS daripada latihan militer AS-Korea Selatan atau senjata nuklir AS,” tutur Victor Cha. (*)
Tags:Balon Sampah Korut Korea Selatan Korea Utara Perang di Perbatasan Korea Perang Korea Perbatasan Korea