By: Nadhirul
30 August 2018

Batik tidak hanya menjadi sebuah identitas yang dimiliki oleh Indonesia. Tetapi, juga berlaku sebagai simbol dari rangkaian keindahan, yang dipadukan dengan kesabaran serta ketelitian.

Terlebih untuk jenis batik tulis halus. Titik demi titik terangkai secara perlahan, menjadi sebuah motif yang elok di atas selembar kain. Burung bangau, bunga, kupu-kupu, hingga naga, beradu menjadi sebuah karya estetis yang patut untuk diapresiasi.

Untuk itu, harga selembar kain batik tulis halus, berada jauh di atas batik biasa/cap. Dari jutaan, hingga puluhan juta rupiah.

Baca juga: 17 Seleb Ini Tampil PD dan Cantik Dengan Baju Warna Kuning

Biasanya jenis batik ini jarang sekali dikenakan untuk busana sehari-hari. Umumnya, batik tulis halus dimiliki, sebagai koleksi ataupun kain yang digunakan, untuk menghadiri acara-acara tertentu, seperti pesta.

Menjadi sebuah investasi berharga, tentunya ada cara-cara khusus untuk merawat jenis kain ini agar tetap mempesona.

Belum lama ini, Nyata berkesempatan untuk bertemu dengan generasi ketiga produsen batik tulis Oey Soe Tjoen, Widianti Widjaja (Oey Kiem Lian), dan seorang kolektor batik tulis, Yohannes Somawiharja.

perawatan-batik-tulis halus 1

(Dari kiri) Yohannes Somawiharja dan Widianti Widjaja dalam konferensi pers Pameran Batik Oey Soe Tjoen, di Jayanata Beauty Plaza. (Foto: Adie Wiratmo/Nyata).

Keduanya membagikan tata cara perawatan batik tulis halus. Widianti dan Yohannes menekankan, 7 hal yang harus dilakukan dan dihindari (Do’s and Don’ts), agar kain tersebut tetap indah dari waktu ke waktu.

Pencucian

Sebagai kain yang spesial, tentunya memiliki cara perawatan yang tidak biasa pula. Menurut Yohannes, batik tulis halus harus dicuci dengan sabun yang ramah warna. Rektor Universitas Ciputra itu menyarankan, untuk menggunakan sabun lerak yang memang terkenal ramah terhadap warna kain.

Senada dengan Yohannes, Widianti pun menyarankan hal serupa. Ia juga menambahkan, kalau batik ini bisa dicuci dengan menggunakan sabun mandi, shampo, ataupun air merang.

Tags:

Leave a Reply