NYATA MEDIA — Lahir di tahun 1997-2012, Gen Z dikenal sebagai generasi yang paling terhubung dengan dunia digital. Namun di balik kemudahan akses informasi dan kehidupan serba cepat, mereka justru menjadi kelompok yang paling rentan mengalami gangguan kesehatan mental, terutama anxiety atau kecemasan berlebih.
Fenomena ini kini menjadi perhatian serius, karena tingkat stres dan tekanan yang dialami Gen Z cenderung lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.
Dalam laporan American Psychological Association (APA), disebutkan bahwa sekitar 90 persen Gen Z pernah merasakan gejala emosional atau fisik akibat stres, seperti sedih berlebihan, kehilangan motivasi, hingga burnout.
Tekanan sosial, ketidakpastian masa depan, serta ekspektasi yang tinggi terhadap diri sendiri menjadi kombinasi yang memicu munculnya kecemasan berlebih di kalangan anak muda ini.
| Baca Juga: 3 Olahraga di Rumah yang Efektif Menurunkan Berat Badan
Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup, produktivitas, bahkan hubungan sosial mereka. Untuk memahami lebih dalam, berikut empat alasan utama mengapa Gen Z lebih rentan mengalami anxiety dibandingkan generasi lain.
1. Punya Pandangan Pesimis
Gen z cenderung melihat dunia sebagai tempat lebih berbahaya, dibandingkan dengan pandangan generasi sebelum yang cenderung lebih positif.
2. Terkena Paparan Media Sosial
Saat ini semakin banyak waktu anak muda bermain media sosial, semakin rendahnya kesehatan mental. Ini diakibatkan karena akses mudah terhadap konten di media sosial, memungkinkan individu terpapar.
Kehadiran selebgram sering kali menyebabkan perbandingan fisik dan sosial yang dapat meningkatkan perasaan rendah diri. Dampak negatif meliputi gangguan tidur, pelecehan online, gejalan stress.
| Baca Juga: Sudah Cerai 3 Tahun, Mantan Suami Clara Shinta Gugat Harta Gono-Gini
Tags:Anxiety Gangguan Kecemasan Gen Z Stres
