By: Alva Reza
31 July 2024

Warga Perumahan Tanimulya Indah, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat dikejutkan dengan penemuan dua kerangka mayat manusia di sebuah rumah yang telah lama kosong, Senin (29/7).

Kerangka tersebut ditemukan pertama kali oleh Mudjoyo Tjandra (64) yang merupakan pemilik rumah.

Setelah diusut oleh polisi, dua kerangka tersebut diketahui merupakan pasangan ibu dan anak bernama Iguh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24). Keduanya dipastikan telah meninggal sejak beberapa tahun yang lalu.

Kerangka ibu dan anak itu ditemukan dalam keadaan terbaring di atas kasur. Kematian keduanya masih menjadi misteri yang belum dapat diungkap oleh pihak kepolisian. Mereka masih menunggu hasil tes forensik yang dilakukan di Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung, Jawa Barat.

| BACA JUGA : Tragis, Penyanyi Brazil Ayres Sasaki Tewas Tersengat Listrik saat Konser

Sebelum meninggal, ibu dan anak tersebut diduga meninggalkan pesan melalui guratan tulisan di tembok ruang tamu dan kamar tempat mereka meninggal. Pesan tersebut diyakini merupakan tulisan Indah dan Elia.

Tulisan di tembok itu berisi curahan hati keduanya semasa hidup. Salah satu tulisan yang diyakini dibuat oleh Indah, berisi curahan hati tentang keluarganya. Terutama tentang suaminya yang telah menikah lagi.

Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketigamu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang photo bersamamu itu. Dipajang di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri ke 1 mu yang bernama Leony Maria Theressia,” bunyi tulisan tersebut.

Sementara itu, penemu dua kerangka Mudjoyo Tjandra (64) diketahui merupakan mantan suami ibu dan anak yang meninggal tersebut. Nama Mudjoyo Tjandra juga disebut dalam tulisan lain yang ada di dinding rumah itu.

| BACA JUGA : Enam Turis di Thailand Tewas Karena Keracunan Sianida

Aku minta rumah ini diwakafkan untuk masjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan masjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi masjid atas kematian saya,” sebut tulisan itu.

Selain tulisan tersebut, terdapat guratan lain di tembok bagian tengah rumah yang diyakini ditulis oleh Elia yang merupakan anak Indah. Dalam tulisan itu, Elia mencurahkan isi hatinya tentang keinginan untuk bisa meneruskan sekolah.

Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi tidak kau dukung aku dengan biaya sekolah,” bunyi tulisan itu.

| BACA JUGA : Hendak Foto, Turis Spanyol Tewas Terinjak Gajah di Afrika Selatan

Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna,” lanjut tulisan itu.

Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan siapa yang membuat tulisan di tembok tersebut. Ia menyebut, pihaknya kini masih mengidentifikasi lebih lanjut terkait tulisan itu.

“Konteksnya (tulisan di tembok) berkaitan dengan permasalahan yang dialami. Nantinya akan dipastikan terlebih dahulu, apakah tulisan yang ada di tembok itu yang ditulis di media lain (benda lain),” ucap Tri, Selasa (30/7).

| BACA JUGA : 5 Orang Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Satu Turis Asing Tewas

Tri mengatakan, tulisan tersebut menjadi salah satu bukti petunjuk dan penunjang yang dikumpulkan kepolisian untuk mengungkap misteri di balik kematian dua kerangka tersebut.

Tri juga mengatakan, bahwa polisi telah memeriksa beberapa saksi, mulai dari penemu pertama kerangka itu, hingga para tetangga di sekitar rumah tersebut. Di antaranya adalah Muldjoyo Tjandra, ketua RT, hingga tetangga sebelah. (*)

Tags:

Leave a Reply