NYATA MEDIA — Salah satu yang paling dinanti di ajang Miss Universe adalah sesi national costume. Setiap negara menampilkan identitas budaya, warisan tradisi, serta kebanggaan nasional. Diwujudkan dalam sebuah karya seni yang megah dan penuh simbol.
Perwakilan Indonesia, Sanly Liu, tampak anggun dalam kostum bertajuk Bali Yadnya – The Eternal Offering of Devotion. Kostum itu menuai banyak pujian.
Terutama karena sesi national costume itu bertepatan dengan Hari Raya Galungan, Rabu (19/11). Perhelatan Miss Universe 2025 sendiri digelar di Bangkok, Thailand.
Sosok di balik desain Bali Yadnya – The Eternal Offering of Devotion adalah I Nyoman Inggi Indrayana Kendran, atau yang lebih dikenal sebagai Inggi Kendran.
| Baca Juga : Kenalkan Budaya Bali, Pesona Sanly Liu Curi Perhatian di Miss Universe 2025
Inggi memaparkan bahwa tema itu dipilih sebagai perwujudan filosofi suci Bali Yadnya. Sebuah konsep yang merepresentasikan pengabdian tanpa pamrih, keseimbangan hidup, serta semangat berbagi pada masyarakat Bali.
National costume yang dikenakan Sanly Liu untuk Miss Universe 2025. Foto: Dok. Instagram @inggrikendran.official
“Tema itu saya pilih sebagai perwujudan filosofi suci Bali Yadnya dan tentang berbagi serta niat tulus,” kata Inggi kepada Nyata, Senin (23/11) lalu, via telepon.
Terinspirasi dari gebogan, yaitu persembahan berbentuk menara yang tersusun dari buah-buahan dan bunga. Yang biasa dibawa para perempuan Bali dalam upacara di pura.
Setiap lapisan gebogan dipercaya melambangkan kemakmuran, kesuburan, dan hubungan abadi antara langit dan bumi. Simbolisme inilah yang kemudian diterjemahkan Inggi ke dalam sebuah busana panggung yang glamor, megah, namun tetap sarat makna spiritual.
| Baca Juga : Melliza Xaviera, Kontestan Indonesia Raih Runner Up ke-3 di Miss International 2025
Sebenarnya kostum Bali Yadnya itu bukan desain pertama yang diajukan Inggi. Awalnya dia menawarkan kostum yang terinspirasi dari legenda Calon Arang.
Namun, proses kolaborasi dengan pihak yayasan Miss Universe Indonesia (MUID) membuat konsep tersebut harus diganti.
“Ada tuntutan untuk mengubah beberapa hal dari konsep Calon Arang itu, dan saya tidak bisa memenuhinya. Akhirnya konsepnya digeser menjadi culture project. Lalu saya tawarkan desain yang kemudian dipakai Sanly itu,” terangnya.
Inggi menghargai keputusan yang diambil bersama. Menurutnya, kolaborasi dalam ajang sebesar Miss Universe memang menuntut fleksibilitas dan komunikasi dua arah dari seluruh pihak yang terlibat.
| Baca Juga : Runner Up Miss Universe 2025, Olivia Yace Mengundurkan Diri
Pria 31 tahun itu memaparkan pembuatan kostum Bali Yadnya sangat singkat. Hanya satu minggu.
Karena akan ditampilkan di panggung internasional, Inggi harus memastikan bentuk akhir kostum tidak hanya indah secara konsep, tapi juga glamor, memiliki efek panggung, dan tetap menonjolkan karakter budaya Bali.
“Juga harus benar-benar membentuk tubuh atau body shaping agar terlihat elegan di runway,” paparnya.
Dalam prosesnya, Inggi melibatkan Sanly Liu sebagai pemakai kostum. Meski Sanly bukan tipe yang rewel atau banyak permintaan, komunikasi tetap dilakukan secara intens sejak tahap sketsa hingga kostum siap digunakan.
“Dia selalu memberikan masukan kecil dan setiap kali ada perkembangan desain, kami bicarakan. Sampai akhirnya dia bilang, ‘Ini cocok, sesuai karakter aku’. Karena bagaimanapun, dialah yang akan membawakan kostum itu di panggung,” jelas desainer yang tinggal di Mengwi, Badung, Bali itu.
| Baca Juga : Punya Rambut Kribo Raksasa, Wanita Ini Pecahkan Rekor Dunia
Desainer kelahiran Negara, Balim 15 Oktober itu menjelaskan, bahan utama yang digunakan adalah prada bali. Yakni kain tradisional khas Pulau Dewata yang dihiasi motif emas berkilau.
Simbol kemewahan dan sering dipakai dalam upacara keagamaan maupun tarian tradisional.
Tidak hanya itu, keunikan kostum ini juga terletak pada properti gebogan. Yaitu persembahan tradisional berupa susunan buah-buahan yang dibawa di atas kepala oleh perempuan Bali.
Namun, untuk kebutuhan panggung Miss Universe, Inggi mengolah ulang konsep tersebut menggunakan buah imitasi yang terbuat dari kayu. Setiap buah diberi sentuhan warna emas.
Sementara struktur utama kostum memadukan palet maroon dan gold untuk menonjolkan kehangatan, kemewahan, sekaligus vibrasi positif yang ingin dibawa untuk Bali dan Sanly Liu sebagai pembawa kostum.
| Baca Juga : Lika-liku Cinta Olla Ramlan: Dua Kali Cerai, Kini Punya Pacar Brondong
“Warna maroon dan gold itu saya pilih agar membawa energi positif, baik untuk Pulau Bali maupun untuk Sanly sendiri. Tetap sakral, tapi tampil megah,” ungkapnya.
Ini bukan kali Inggi membuat national costume untuk kontes kecantikan. Sebelumnya, ia juga pernah mendesain kostum untuk Miss Grand Internasional, Miss Tourism World, Miss Eco International, dan banyak lagi.
Lantas, bagaimana perjalanan karir Inggi sebagai desainer hingga terjun lebih dalam dan dikenal sebagai pembuat national costume?
Simak kisah selengkapnya tentang Inggi Kendran dalam Tabloid Nyata edisi 2834 Minggu ke IV November 2025. (*)
Tags:Bali Inggi Kendran Miss Universe Sanly Liu
