Bagi orang awam, tanda-tanda awal sinkhole bisa dikenali lewat retakan tanah atau bangunan yang tiba-tiba muncul dengan diameter luas. Pintu atau jendela yang tiba-tiba sulit dibuka atau ditutup.

Sinkhole di Korea Selatan. Foto: Dok. Chosun Biz
Adanya bagian rumah yang terlihat menurun, kemiringan objek, seperti pohon atau pagar yang terlihat miring secara tidak wajar, munculnya lekukan atau cekungan melingkar di permukaan tanah.
Tidak hanya faktor alam, aktivitas manusia seperti eksploitasi air tanah yang berlebihan dan pembangunan infrastruktur juga dapat mempercepat terbentuknya sinkhole. Namun jika pembangunan tidak dapat dihindari, maka diperlukan kajian mendalam serta pemetaan terlebih dahulu.
| Baca Juga : Setelah Viral, Bocah Pacu Jalur Akan Tampil di Dubai
“Tanah yang rawan sinkhole itu idealnya memang tidak boleh dibangun infrastruktur atau ada bangunan di atasnya. Tapi kalau pembangunan vital, maka perlu dilakukan pemetaan. Dengan menggunakan alat geofisika, yang mampu menjangkau kedalaman hingga ratusan meter. Sehingga keberadaan rongga atau lubang di bawah tanah dapat terdeteksi,” ujarnya.
Selain itu desain infrastruktur harus disesuaikan dengan karakteristik tanah Karst. Termasuk sistem drainase yang memperhitungkan aliran bawah tanah serta struktur bangunan yang tahan terhadap amblesan.
“Kalau sudah dipetakan, baru direkayasa. Misalnya lubang-lubangnya seberapa besar. Kalau memang itu bisa dibuat jembatan, ya dibuat jembatan,” sarannya.
Tak hanya upaya teknis, kesadaran masyarakat juga berperan dalam mitigasi sinkhole. Salah satunya mengontrol pengambilan air tanah agar rongga bawah tanah tidak mengering. (*)
Tags:Amien Widodo ITS Surabaya Penyebab Sinkhole Sinkhole Tanah Ambles Tanda Sinkhole