NYATA MEDIA — Bayangan itu masih menggelayut di pundak Eky Priyagung. Meski lebih dari 16 tahun telah berlalu, kenangan kelam masa remajanya di Makassar seakan menancap permanen dalam ingatan. Di usia 14 tahun, dunia bocah lelaki itu dipenuhi rasa sakit, kecewa, dan kemarahan.
Pada 2009, dia menjadi korban kekerasan seksual berulang oleh seorang yang seharusnya dia hormati: Sudirman, guru mengaji sekaligus pimpinan taman pendidikan Alquran, di Makassar, Sulawesi Selatan, tempat di mana dia tinggal. Kepercayaan itu dikhianati, masa kecilnya direnggut.
Pengaduan yang Ditolak
Lajang kelahiran Madiun itu pernah mencoba bersuara. Dengan keberanian yang tersisa, pria 29 tahun itu mengadu pada ibunya, Lilis. Namun yang didapat justru tamparan batin. Padahal, dia mengalami pelecehan itu sebanyak tujuh kali. Keluh kesahnya dianggap sebagai sensasi. Dianggap “halu”. Orang tuanya tak percaya bahwa sosok terpandang seperti Sudirman bisa melakukan perbuatan sekeji itu.
“Harusnya mungkin nge-support anaknya. Jadi aku ngerasa kayak orang bingung,” kenang Eky, suaranya lirih. Tapi dia memilih memahami. Ibunya punya pergulatan hidupnya sendiri sebagai pekerja di lingkungan yang keras.
| Baca Juga : Komika Yono Bakrie Resmi Menikah, Kenang Nasihat Mendiang Gustiwiw
Mencari Kebenaran
Puluhan tahun Eky Priyagung menyimpan luka itu dalam diam. Hingga akhirnya, di kamar kosnya di Kebun Jeruk, Jakarta Barat, pria kelahiran Madiun, 1996 ini memutuskan untuk bicara. Awalnya lewat materi-materi stand-up comedy. Tapi pada 22 April 2025, dia memilih speak up secara terbuka, lewat konten di media sosialnya.
Keputusan itu tak mudah. Tapi respons yang datang di luar dugaan. Dalam hitungan hari, pesan-pesan dari korban lain berdatangan. Mulai dari mereka yang menjadi korban sejak 2008, sampai baru-baru ini. Mereka bercerita melalui direct message. Mereka mendapatkan pengalaman serupa, di masjid yang sama, oleh pelaku yang sama.
Tak Lagi Sendirian
Selain pengakuan para korban, ada juga yang mengirim pesan agar konten itu dihapus, Eky Priyagung menolak. Dia pun mengunggah Instastory permintaan tolong untuk mengungkap kasus pelecehan di masa lalu. Dia ingin membongkar dan mengakhiri perbuatan bejat guru itu.
Dia mulai menjaring, mendata. Dari 266 korban yang melaporkan pengalaman serupa, hanya 16 yang berani terbuka dan melapor ke polisi. Tetapi, jumlah itu cukup untuk membawa Sudirman ke pengadilan.
Tags:Eky Priyagung Guru Ngaji Komika
