
Altar berisikan makanan kesukaan leluhur (Foto: Dok. Nadiah)
Misalnya leluhur di keluarga Eny ada yang dulunya merokok, maka rokok pun ikut menjadi persembahan di meja altar.
| Baca Juga: Menggemaskan, 25 Bayi Panda Kirim Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2025
“Ini dikasih rokok, soalnya ini dulu ada yang merokok. Ya memang begini, dulu sukanya apa, ada di meja altar,” terangnya.
Setelah sembahyang, masyarakat akan melakukan tardis kirim uang dengan membakarnya. Tentu uang mainan yang digunakan dalam tradisi tersebut.
Ada dua jenis bakar uang yang dilakukan, gin swa untuk para Dewa serta mo swa untuk para leluhur.
“Jadi bagaimanapun kita yang masih hidup, masih sehat itu mengirim pada Dewa supaya Dewa juga gembira. Dan leluhur juga diberi uang, supaya leluhur di sana beli apa-apa di sana,” ucapnya.
Seperti tahun baru pada umumnya, akan ada beberapa warga yang menyalakan kembang api di malam hari.
“Pasti ada (kembang api), malam tahun barunya. Jam 1 malam atau jam 12 malam, pasti ada,” beritahunya.
Barulah pada keesokan harinya tepat pada Tahun Baru Imlek, warga akan beribadah ke klenteng, lalu berkumpul bersama dengan keluarga. (*)
Tags:Dony Djhung Imlek Kampung Pecinan Kampung Pecinan Surabaya Tahun Baru Imlek tradisi Imlek tradisi menyambut Imlek