Skandal kejahatan seksual yang melibatkan Sean ‘Diddy’ Combs membuat pernyataan Agnez Mo kembali disorot. Tiga tahun lalu, penyanyi tersebut pernah mengirim isyarat tentang sisi gelap Hollywood.
Hal itu diungkapkan dalam podcast Daniel Tetangga Kamu dipandu oleh Daniel Mananta yang diunggah pada 5 Januari 2021.
Saat itu, Agnez berbagi cerita tentang pengalamannya di Hollywood, khususnya saat ia mempromosikan lagunya yang berjudul Overdose.
| Baca Juga : Agnez Mo Tampil Memukau di Billboard Korea
Menurutnya, beberapa pihak di Hollywood menawarkan cara promosi yang tak lazim, salah satunya promosi di klub tari telanjang (strip club).
“Mereka (Hollywood) itu kalau promosi di klub tari telanjang, menurut mereka itu tidak apa-apa itu bagian dari promosi,” kata Agnez Mo.
Ia menuturkan ada tiga klub tari telanjang yang menawarkan promosi tersebut. Nantinya, hanya diminta hadir selama 30 menit, sementara DJ akan memainkan lagunya.
| Baca Juga : Nyanyi Lagu Bilang Saja, Agnez Mo Dituntut Bayar Penalti Rp1,5 M
Pelantun Cinta Mati itu bahkan menyebut pihak klub menawarkan bayaran sebesar US $25.000 (sekitar Rp 385 juta) per klub untuk kunjungan singkat tersebut. Meski begitu, Agnez dengan tegas menolak tawaran tersebut.
“Lo tahu enggak mukanya orang-orang pas gue ngomong, ‘maaf aku nggak bisa melakukan itu’. Mukanya mereka kayak, ‘tunggu dulu, apa?’ Buat mereka kayak enggak normal (menolak),” ujarnya.
Dampaknya, Agnez Mo dianggap sulit bekerja sama karena menolak promosi di klub tari telanjang tersebut.
| Baca Juga : Batik Agnez Mo di KTT COP28 Punya Makna Mendalam
“Promo yang seharusnya berjalan 100 persen hanya jadi 50 persen karena aku menolak setengah dari permintaan mereka,” ungkapnya.
Agnez juga menyadari, ada banyak strategi di balik kesuksesan di Billboard dan tangga lagu lainnya, salah satunya adalah cara-cara promosi tersebut.
Namun ia memilih untuk tetap teguh pada prinsipnya. “Aku harus bilang tidak pada hal-hal tertentu yang menurutku tidak sesuai dengan nilai-nilai yang aku anut sebagai anak Tuhan,” ujarnya.
Apa yang diungkapkan Agnez Mo lantas dikaitkan banyak orang dengan kasus P Diddy, panggilan Sean Combs. Di mana modus yang Agnez ceritakan serupa dengan modus Diddy untuk menjebak para korbannya dengan iming-iming sukses di industri hollywood.
| Baca Juga : Pernah Pacaran, JLo Takut Terseret Kasus Sean Diddy Combs
Apalagi pada tahun 2013, Agnez sempat bertemu dengan manajer Justin Bieber di Los Angeles yakni Scooter Braun.
Scooter Braun sendiri adalah sosok yang mempertemukan Justin dengan Usher yang merupakan bagian dari korban P Diddy.
Justin Bieber yang pada saat itu masih berusia 15 tahun, harus mengalami tawaran serupa dari Usher untuk bertemu P Diddy dan berpesta dengannya selama 48 jam.
Semenjak pertemuan itu, nama Justin semakin dikenal di industri musik hollywood. Namun ia mengalami traumatik yang sangat besar akibat dilecehkan P Diddy. (*)
Tags:Agnez Mo Agnez Mo Sean 'Diddy' Combs kasus Sean 'Diddy' Combs Sean 'Diddy' Combs