| Baca Juga : Cegah Risiko dan Komplikasi Cacar Air pada Anak dengan Imunisasi

Meskipun memiliki jumlah yang tidak sedikit, Eka mengatakan hal itu tidak ada kaitannya dengan pengaruh sirup obat mengandung etilen glikol yang ramai tahun lalu.

Ia menambahkan bahwa penyebab cuci darah pada pasien RSCM ini berbeda-beda.

“Ada yang gagal ginjal bawaan lahir. Masalahnya macam-macam, ada yang di ginjalnya sejak lahir tumbuh kista banyak jadi fungsi ginjal terganggu, ada yang lahir dengan ginjal sebelah tapi yang sebelah juga ginjalnya tidak sehat,” jelasnya.

Eka mengatakan kasus terbanyak penyakit ginjal bagi anak adalah karena dipicu sindrom nefrotik kongenital. Menurutnya, banyak pasien sindrom nefrotik lain tidak mengalami gagal ginjal.

| Baca Juga : Manfaat Telur untuk Rambut Sehat, Bisa Dijadikan Sampo Alami

“Umumnya tidak sampai menyebabkan penurunan fungsi ginjal, tapi kalau terjadinya kongenital sejak dari kandungan dan saat lahir sudah bergejala, itu umumnya akan menjadi gagal ginjal,” paparnya.

RSCM, tambah Eka, berusaha mengembangkan perataan pengobatan ginjal anak.

Disebutkan, RSCM saat ini memiliki delapan mesin cuci darah. Dokter akan melakukan cuci darah kepada 16-20 pasien anak setiap hari.

Menurut dia, penyakit ginjal pada anak yang sampai berat tidak terlalu banyak. Hal itu membuat tidak banyak dokter urologi yang mengurusi sistem saluran kemih termasuk ginjal di Indonesia.

Ini membuat perawatan ginjal anak lebih mudah tersentralisasi di rumah sakit tertentu.

“Tentu kita tidak ingin hanya di RSCM, di banyak provinsi sudah bisa. Kita sedang meluaskan ke provinsi-provinsi lain yang dokter anak dan rumah sakitnya sudah siap,” tuturnya. (*) 

Tags:

Leave a Reply