By: Azharul Hakim
26 October 2025

NYATA MEDIA — Setiap pekan, Christophe Waggoner tampak sibuk mengorek tumpukan pakaian di toko barang bekasnya di Texas.

Namun, tidak seperti kebanyakan pengunjung lain yang mencari pakaian murah, pria 62 tahun itu memiliki tujuan berbeda, yakni mengubah pakaian bekas menjadi kostum Halloween bagi mereka yang membutuhkan.

“Saya mencari sesuatu yang menarik perhatian biasanya yang berkilau, berbulu, atau mencolok,” ujar Waggoner dikutip Nyata dari CBS News pada Minggu (26/10).

| Baca Juga : Ratu Sirikit, Ibunda Raja Thailand Meninggal Dunia di Usia 93

Di rumahnya yang terletak di Austin, Texas, Waggoner mencuci, menjahit, dan merekatkan kembali potongan pakaian yang ia temukan, menyulapnya menjadi kostum baru yang unik.

Foto : Instagram/whosington post

Foto : Instagram/whosingtonpost

Setiap musim gugur, ia mengadakan acara khusus di mana anak-anak dapat memilih kostum Halloween mereka secara gratis.

Tahun ini, katanya, menjadi tahun tersibuk sejak ia memulai kegiatan tersebut sembilan tahun lalu.

| Baca Juga : Kisah Nabila dan Sabila, Si Kembar Pejuang Penyakit Langka Seckel Syndrome

Menurut data Federasi Ritel Nasional (National Retail Federation), konsumen Amerika Serikat menghabiskan rata-rata $37,62 untuk satu kostum Halloween tahun ini, naik 11 persen dibandingkan tahun 2024.

Foto : Instagram/whosington post

Foto : Instagram/whosingtonpost

Harga kostum kini hampir $7 lebih mahal dibandingkan sebelum pandemi COVID-19, sebagian karena tarif impor dari Tiongkok.

Kenaikan harga tersebut membuat banyak keluarga harus berhemat dan menghapus pengeluaran untuk barang sekali pakai seperti kostum Halloween.

Namun bagi Waggoner, hal itu justru menghilangkan momen berharga masa kecil.

| Baca Juga : Setelah Louvre, Museum Denis Diderot Dibobol: Koin Emas Rp1,7 M Raib

“Tujuan saya adalah memastikan semua anak apa pun kondisi keluarganya bisa merasakan kebahagiaan yang sama seperti anak lain yang membeli kostum baru,” ujarnya.

Meski kegiatan itu menguras kantongnya lebih dari $5.000 setiap tahun untuk penyimpanan kostum, Waggoner menganggapnya sepadan.

Ia masih bekerja penuh waktu, namun tidak pernah melewatkan kesempatan untuk membantu.

“Tujuannya sederhana membuat orang merasa lebih baik dari sebelumnya. Kalau seseorang pernah membantu Anda, kemungkinan besar Anda akan membantu orang lain,” katanya.

Kini, banyak keluarga yang telah menerima bantuan dari Waggoner kembali menyumbangkan kostum lama mereka untuk diteruskan kepada anak-anak lain.

Bagi Waggoner, upayanya bukan sekadar tentang pakaian atau pesta tahunan. “Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya kostum Halloween. Tapi bagi saya, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan untuk menjadi anak kecil,” ujarnya. (*)

Tags:

Leave a Reply