By: Naomi Nilawati
26 September 2025

NYATA MEDIA — Di balik sorot lampu catwalk dan kemewahan dunia mode, desainer Indonesia Ivan Gunawan menjadikan karyanya bukan hanya sebagai bentuk keindahan, tetapi juga suara bagi mereka yang tengah berjuang, khususnya para pejuang kanker payudara.

Bukan hal baru bagi Ivan untuk berkarya bagi perempuan. Sosok seperti Rossa, Lesti Kejora, hingga Soimah pernah ia dandani dalam balutan karya yang menggambarkan kekuatan dan kelembutan dalam satu tarikan garis.

Namun di tahun 2025 ini, Ivan tidak hanya mendandani tubuh perempuan, tetapi juga ingin menyentuh hati mereka melalui kolaborasinya dalam kampanye Indonesia Goes Pink (IGP).

“Perempuan yang minta untuk event sebagus ini, rasanya nggak bisa ditolak. Saya banyak bergerak di bidang kemanusiaan, ini adalah satu event yang rasa kemanusiaan saya bergerak. Saya bekerja untuk perempuan, saya juga mendapatkan rezeki dari perempuan,” ujar Ivan dengan jujur dalam diskusi tentang Indonesia Goes Pink 2025 di Plaza Indonesia pada Rabu (24/9).

| Baca Juga: Gaya Maskulin S.Coups SEVENTEEN, Debut Runway di Milan Fashion Week 2025

Indonesia Goes Pink 2025 bukan sekadar ajang peringatan Bulan Kesadaran Kanker Payudara. Bagi Ivan, itu merupakan panggung untuk menyampaikan pesan lebih dalam, bahwa menjadi perempuan berarti berhak atas cinta, perhatian, dan terutama kesehatan.

Bukan Sekadar Tawa di Wajah

Pengalaman pribadi Ivan menyentuh sisi emosional kampanye ini. Ia pernah mendampingi kakaknya yang didiagnosis kanker kolon. Dari sanalah ia belajar, bahwa penyakit kerap hadir bukan hanya karena faktor medis, tetapi juga luka batin.

“Buat aku ternyata ada kakak yang kena kanker kolon, dan setelah saya lihat, rata-rata perempuan yang kena kanker itu juga punya permasalahan batin, jadi nggak happy, dirinya nggak happy,” ungkap pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1981 itu.

| Baca Juga: Healing, Tasya Farasya Terbang ke Dubai usai Sidang Cerai

Ia percaya bahwa kebahagiaan adalah bentuk imun tersendiri. Maka, seruan yang ia gaungkan kali ini bukan sekadar ‘periksa payudara secara rutin’, tapi juga: ciptakan kebahagiaan dari dalam diri sendiri.

“Kalau kita minta sama Allah ya, bukan hanya rezeki saja yang kita minta, tapi kebahagiaan dan ketenangan,” tambah Ivan dengan penuh makna.

Gradasi Pink, Gradasi Harapan

Untuk kampanye ini, Ivan mempersembahkan 16 koleksi busana yang sangat sentimentil untuk program Pink Soiree: Tribute to Lovepink. “Di Pink Soiree: Tribute to Lovepink, saya akan mengeluarkan 16 koleksi terbaru yang terinspirasi dari perempuan-perempuan yang selama ini menjadi survivor kanker payudara,” kata Ivan.

Gradasi warna pink menjadi simbol transisi, dari duka menuju harapan, dari diagnosis menuju penyembuhan, dari sunyi menjadi solidaritas.

| Baca Juga: Debut Penyutradaraan Reza Rahadian, Film ‘Pangku’ Raih 4 Penghargaan di BIFF 2025

“Oh ini koleksinya sangat sentimen banget ya. kayak benar-benar baju tentang perempuan banget. warnanya gradasi dari warna pink dan pastinya baju ini sangat wearable,” jelasnya.

Koleksi ini dirancang sebagai busana siap pakai, mudah dijangkau, namun tetap punya pesan yang dalam. Ivan sengaja membuat koleksi ini bukan hanya untuk tujuan komersial.

Lebih dari soal hitung-hitungan matematis soal keuntungan, koleksi ini sengaja dibuat untuk menciptakan kesadaran bagi banyak orang untuk lebih aware tentang bahaya kanker payudara.

“Sebagai public figure, betapa pentingnya bisa membagikan informasi untuk semua followers saya. Betapa pentingnya untuk melakukan pemeriksaan dan deteksi dini kanker payudara,” ujarnya.

| Baca Juga: Ivan Gunawan Akui Ingin Nikahi Ayu Ting Ting saat Hamil

Ivan Gunawan meminta orang-orang untuk melakukan deteksi dini kemungkinan kanker payudara dengan cara meraba-raba sendiri area sensitif. Jika ada benjolan, sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter atau melakukan pemeriksaan secara medis.

“Justru pemeriksaan penting dilakukan ketika kita sehat, kalau ada apa-apa bisa cepat ketahuan. Dari pada periksa pas sudah sakit, nanti malah parah jadinya,” katanya.

Ivan mengakui bila 16 koleksi busana tersebut dirancang khusus sebagai bentuk penghormatan bagi semangat dan ketangguhan perempuan. Sementara itu, di balik tiap potongan kain, terselip harapan bahwa para survivor dan warrior kanker payudara bisa merasa dilihat, didukung, dan dicintai.

Menjadi Suara Tanpa Pamrih

Ivan menyadari bahwa menyuarakan kebaikan tidak selalu menjadi magnet bagi atensi publik. “Kalau saya posting ke Kairo bawa kesembangan Baznas 2 miliar, jelek. Tapi kalau ngebahas nenek-nenek lagi, 250 juta rame,” katanya sambil tersenyum getir.

| Baca Juga: Ingin Punya Anak, Ivan Gunawan Berharap Dapat Jodoh Bule

Namun ia tetap melakukannya. Bukan karena mengejar like atau engagement, tapi karena ia percaya bahwa ‘dari satu dua orang, ada yang nyangkut’. Dan itulah yang cukup. Karena menyentuh satu hati jauh lebih bernilai daripada memuaskan ribuan pasang mata.

Tahun ini, Ivan memutuskan bahwa hidupnya akan lebih banyak terlibat dalam bidang kemanusiaan. Tak hanya sebagai bagian dari agenda, tapi sebagai panggilan jiwa.

“Kalau kita cuma cari cuan-cuan rasanya nggak dapat. Kita butuh kehidupan itu harus balance menurut aku,” ujarnya. Bagi Ivan, berkarya tidak selalu harus berorientasi pada keuntungan. Terkadang, membagikan karya pada mereka yang membutuhkan adalah bentuk investasi batin paling berharga.

Merawat Diri, Merawat Jiwa

Dengan suara tenang dan tatapan reflektif, Ivan mengingatkan pentingnya menjaga tubuh dan jiwa. Ia percaya bahwa hidup yang tidak sehat, dipenuhi amarah atau dendam, hanya akan mempercepat kehadiran penyakit.

“Kita harus bisa-bisa mungkin positive thinking, positive mind, bersyukur sama Allah. Kalau kita bisa menghargai badan kita, kita bisa menghargai keringat kita, hidup kita cukup,” ucapnya penuh kesadaran.

| Baca Juga: Cukur Gundul, Ivan Gunawan Ungkap Momen Haru Selama Ibadah Haji 2025

Ia tahu bahwa takdir tidak bisa dihindari. Tapi setidaknya, dengan menjalani hidup yang sehat secara fisik dan batin, kita sedang mengundang takdir yang lebih baik.

Solidaritas yang Tak Tergantikan

Ivan menyampaikan rasa kagumnya pada para relawan yang terlibat dalam Indonesia Goes Pink. Mereka tidak dibayar, tidak mengejar ketenaran, tapi tetap hadir dengan semangat penuh.

“Bentuk solidaritas seperti ini benar-benar kayak kita tuh dapet investasi batin yang nggak bisa dibeli dengan uang. Mereka yang ada di sini, mereka nggak terima gaji. Jadi benar-benar kayak ngejalanin itu karena passion.”

Dan Ivan Gunawan, di balik glamornya nama besar, telah memilih menjadi suara bagi mereka yang sedang berjuang. Tanpa pamrih, dengan cinta. (*)

Tags:

Leave a Reply