By: Naomi Nilawati
26 September 2025

Menjadi Suara Tanpa Pamrih

Ivan menyadari bahwa menyuarakan kebaikan tidak selalu menjadi magnet bagi atensi publik. “Kalau saya posting ke Kairo bawa kesembangan Baznas 2 miliar, jelek. Tapi kalau ngebahas nenek-nenek lagi, 250 juta rame,” katanya sambil tersenyum getir.

| Baca Juga: Ingin Punya Anak, Ivan Gunawan Berharap Dapat Jodoh Bule

Namun ia tetap melakukannya. Bukan karena mengejar like atau engagement, tapi karena ia percaya bahwa ‘dari satu dua orang, ada yang nyangkut’. Dan itulah yang cukup. Karena menyentuh satu hati jauh lebih bernilai daripada memuaskan ribuan pasang mata.

Tahun ini, Ivan memutuskan bahwa hidupnya akan lebih banyak terlibat dalam bidang kemanusiaan. Tak hanya sebagai bagian dari agenda, tapi sebagai panggilan jiwa.

“Kalau kita cuma cari cuan-cuan rasanya nggak dapat. Kita butuh kehidupan itu harus balance menurut aku,” ujarnya. Bagi Ivan, berkarya tidak selalu harus berorientasi pada keuntungan. Terkadang, membagikan karya pada mereka yang membutuhkan adalah bentuk investasi batin paling berharga.

Merawat Diri, Merawat Jiwa

Dengan suara tenang dan tatapan reflektif, Ivan mengingatkan pentingnya menjaga tubuh dan jiwa. Ia percaya bahwa hidup yang tidak sehat, dipenuhi amarah atau dendam, hanya akan mempercepat kehadiran penyakit.

“Kita harus bisa-bisa mungkin positive thinking, positive mind, bersyukur sama Allah. Kalau kita bisa menghargai badan kita, kita bisa menghargai keringat kita, hidup kita cukup,” ucapnya penuh kesadaran.

| Baca Juga: Cukur Gundul, Ivan Gunawan Ungkap Momen Haru Selama Ibadah Haji 2025

Ia tahu bahwa takdir tidak bisa dihindari. Tapi setidaknya, dengan menjalani hidup yang sehat secara fisik dan batin, kita sedang mengundang takdir yang lebih baik.

Solidaritas yang Tak Tergantikan

Tags:

Leave a Reply