Terlebih karena penyakit itu tidak menunjukkan gejala apa pun di tahap awal. Sehingga banyak penderita tidak menyadari ada masalah pada retinanya.
Dokter Vivin menjelaskan, retinopati diabetik kini banyak menyerang anak muda usia 20 hingga 30-an.
“Dulu, pasien retinopati diabetik itu selalu 40 atau 50 tahun ke atas. Sekarang anak-anak muda yang buta karena penyakit itu semakin banyak, dan waktu periksa itu sudah parah kondisinya,” ungkapnya.
Salah satu penyebabnya adalah pola hidup yang buruk. Tidak memperhatikan kandungan makanan dan minuman yang masuk dalam tubuh. Apalagi di zaman modern yang semuanya serba mudah dan instan, banyak orang jadi minim bergerak.
| Baca Juga : Satu Mata Tak Berfungsi, Dewi Yull Tetap Tegar
“Kayak beli makan aja deh. Kita sudah jarang tuh pergi, jalan ke luar. Sekarang tinggal diam di rumah, klik-klik (serba digital), makanan datang,” tutur dr. Vivin.
Oleh karena itu, dia menyarankan anak muda usia 20-an harus perhatian betul pada pola hidup. Hindari konsumsi gula berlebihan, perbanyak aktivitas fisik. Bila sudah mengidap diabetes, pastikan untuk melakukan pemeriksaan mata setidaknya satu tahun sekali.
Hal itu perlu dilakukan agar penyakit atau gangguan pada retina bisa segera terdeteksi dan mendapatkan perawatan dini sehingga tidak semakin parah. (*)
Tags:Ablasio Retina diabetes Pendarahan Retina Penyakit Mata Retinopati Diabetik