By: Farah Yumna
26 March 2025

Dua minggu setelah penayangan perdana pada 13 Maret, ‘Adolescence’ mencetak rekor sebagai serial terbatas yang paling banyak ditonton sepanjang masa di Netflix.

Berbeda dari serial pada umumnya, serial terbatas atau limited series biasanya memiliki sedikit episode (3-10 episode) dan hanya terdiri dari satu season.

Dalam empat hari pertama, ‘Adolescence’ ditonton lebih dari 24,3 juta kali. Bertambah hampir dua kali lipat sepanjang pekan lalu, dari 17-23 Maret, yang mencatatkan jumlah penayangan 42 juta.

Secara total, dalam dua minggu, serial tersebut ditonton sebanyak 66,3 juta kali. Durasi atau jam penayangannya lebih dari 254 juta.

| Baca Juga : Trailer ‘Final Destination Bloodlines’ Bikin Penonton Parno Terhadap Kaca

Sebelumnya rekor tersebut dipegang oleh ‘The Queen’s Gambit’ yang dibintangi oleh Anna Taylor Joy. Ditonton sebanyak 62 juta kali pada minggu ke empat penayangannya.

Serial ‘Adolescence’ berhasil menarik minat publik dengan kisah pembunuhan remaja yang penuh teka-teki. Mengguncang emosi penonton dengan ketegangan dan alurnya yang tidak terduga.

Jamie Miller (Owen Cooper) merupakan remaja berusia 13 tahun yang menikam teman satu sekolahnya, Katie, hingga tewas.

Proses penyelidikan mengungkap alasannya melakukan tindakan tersebut. Pengaruh media sosial dan perundungan online menjadi salah satu penyebab.

Eddie Miller (Stephen Graham) dan Manda (Christine Tremarcoa) selaku orangtua merasa hancur. Dihantui perasaan bersalah dan penyesalan karena merasa gagal dalam mendidik putranya.

| Baca Juga : Dimas Anggara Nongkrong Bareng Gelandangan Demi ‘Sah Katanya’

Dikemas dalam format empat episode, ‘Adolescence’ akan membuat penonton berpikir tentang pola asuh anak, dampak media sosial, hingga bagaimana hal-hal kecil dan tidak terduga bisa memicu kemarahan.

Stephen Graham selain menjadi pemeran juga menulis ceritanya. Dia mendapatkan inspirasi setelah mendengar berita tentang remaja laki-laki yang menikam seorang gadis.

“Ada insiden anak laki-laki muda menikam seorang gadis. Itu mengejutkanku. Aku berpikir, ‘apa yang terjadi? Apa yang terjadi pada masyarakat hingga seorang remaja bisa menikam gadis hingga mati? Apa yang menjadi pemicunya?’. Kejadian seperti itu terus-terusan terjadi,” katanya.

Dia ingin serial itu membuat publik merenungkan, ‘sebenarnya, siapa yang bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak atau remaja?’

Salah satu sisi menarik dari ‘Adolescence’ adalah teknik syuting one shot atau one continuous shot yang digunakan. Tidak ada ‘cut‘, semua adegan dilakukan dalam satu kali pengambilan gambar. (*)

Jangan ketinggalan berita terhangat lainnya di Tabloid Nyata Cetak! Setiap minggu, kami hadir dengan edisi terbaru yang penuh dengan kisah eksklusif, berita selebriti terkini, dan cerita inspiratif.

Dapatkan Tabloid Nyata Cetak dengan mudah! Klik link di sini untuk pemesanan via marketplace.

Tags:

Leave a Reply