Peran Histeroskopi dalam Penanganan Infertilitas
Banyak kelainan pada rongga rahim tidak terlihat melalui pemeriksaan biasa, sehingga histeroskopi menjadi alat penting dalam dunia fertilitas modern.
Prosedur ini menggunakan kamera kecil yang dimasukkan melalui vagina, memungkinkan dokter melihat kondisi rahim secara langsung tanpa sayatan dan dengan rasa tidak nyaman yang minimal. Melalui histeroskopi, kelainan yang tidak tampak pada USG dapat diidentifikasi dan sering kali langsung ditangani.
Terdapat dua jenis histeroskopi. Office histeroskopi dilakukan di poliklinik tanpa bius total dan cocok untuk diagnosis atau mengatasi kelainan ringan seperti polip kecil. Prosedurnya singkat dan pasien bisa langsung pulang.
Sementara itu, operatif histeroskopi digunakan untuk tindakan yang lebih kompleks, seperti mengangkat polip berukuran besar, memperbaiki perlengketan, memotong septum, atau merapikan bekas luka operasi sesar. Dalam prosedur ini, pasien diberikan bius agar tetap nyaman.
Histeroskopi dilakukan berdasarkan indikasi, seperti temuan USG yang mencurigakan, perdarahan uterus tidak normal, keguguran berulang, infertilitas yang tidak dapat dijelaskan, dan kegagalan IVF berulang meskipun embrio berkualitas baik.
Dengan kemampuan melihat langsung rongga rahim, histeroskopi kerap menjadi pemeriksaan kunci pada kasus yang sulit.
| Baca Juga: Kepergok Dansa, Glen Powell dan Michelle Randolph Diisukan Pacaran
Kelainan yang Bisa Ditangani dengan Histeroskopi
Histeroskopi memungkinkan dokter menangani beragam kelainan secara tepat di dalam rongga rahim. Polip dapat diangkat pada saat pemeriksaan. Perlengketan atau Asherman dapat dibebaskan sehingga rongga rahim terbuka kembali.
Kelainan bentuk rahim seperti septum dapat diperbaiki, mioma submukosa dapat diangkat tanpa sayatan luar, dan sampel jaringan dapat diambil untuk menegakkan diagnosis endometritis. Kelainan NISH akibat bekas operasi sesar juga dapat ditata ulang agar tidak lagi mengganggu siklus haid maupun peluang kehamilan.
Pada kasus perlengketan berat, dokter dapat memasang alat seperti IUD khusus untuk mencegah dinding rahim menempel kembali selama pemulihan.
Tags:kehamilan Kelainan Kesehatan Rahim
