Dr. Gita menjelaskan bahwa kondisi ini kerap tidak menimbulkan keluhan apa-apa. Ia menyampaikan, “Polip itu suatu tumor jinak, seringkali nggak berbicara, jadi kalau nggak berbicara ya nggak ketahuan ada polipnya.”
Selain polip, terdapat pula mioma submukosa, yang berasal dari otot rahim dan dapat menonjol masuk ke dalam rongga rahim. Mioma jenis ini dapat mengganggu implantasi embrio dan menyebabkan perdarahan yang tidak normal.
Perbedaannya dengan polip adalah asal jaringan, polip berasal dari lapisan dalam rahim, sementara mioma berasal dari otot rahim.
Kelainan lain yang juga penting untuk diperhatikan adalah adhesi atau perlengketan rahim, dikenal sebagai Sindrom Asherman. Kondisi ini umumnya muncul setelah tindakan seperti kuret, terutama setelah keguguran.
Tingkat keparahan perlengketan sangat memengaruhi gejala yang muncul. Dr. Gita menjelaskan, “Tergantung berat ringannya. kalau lengketnya berat sekali, biasanya mensnya jadi sedikit atau bahkan hilang.”
Perlengketan semacam ini dapat mengganggu peluang kehamilan dan menjadi penyebab keguguran berulang.
| Baca Juga: Bayi Hewan Misterius Bikin Ulah di Film Live Action ‘Marsupilami’
Ada pula kelainan bentuk rahim, misalnya keberadaan septum atau sekat yang membelah rongga rahim. Kondisi ini membuat embrio sulit bertahan dan meningkatkan risiko keguguran maupun persalinan prematur. Meski tidak selalu disadari, kelainan bentuk ini dapat menjadi penghambat utama keberhasilan kehamilan.
Endometritis, yaitu infeksi pada lapisan dalam rahim, juga kerap berperan dalam menurunkan peluang kehamilan. Infeksi ini sering kali tidak menimbulkan gejala, namun secara visual dapat dikenali dari adanya kemerahan pada dinding rahim dan munculnya benjolan kecil yang disebut mikropolip. Penanganannya tidak memerlukan pembedahan.
Dr. Gita menegaskan, “Obatnya nggak perlu dioperasikan, diberikan antibiotik selama kira-kira dua minggu.”
Kelainan yang tak kalah penting adalah Niche atau NISH, yaitu perubahan pada bekas luka operasi sesar. Bekas jahitan dapat membentuk cekungan kecil yang menampung darah, sehingga menimbulkan spotting, gangguan siklus haid, dan dalam beberapa kasus membuat kehamilan berikutnya lebih sulit tercapai.
| Baca Juga: Makan Brokoli Dipercaya Bisa Melawan Kanker, Benarkah?
Tags:kehamilan Kelainan Kesehatan Rahim
