By: Stephine
25 June 2024

Kratom terkenal akan kemampuannya dalam meningkatkan suasana hati. Beberapa masyarakat menggunakan kratom untuk membantu mengurangi gejala kecanduan opioid, serta potensi antidepresannya yang mampu menurunkan kadar kortikosteron, hormon yang berkaitan dengan stres dan depresi.

5. Efektivitas Sebagai Pereda Nyeri

Tiga varietas kratom utama, yaitu vena putih, vena hijau, dan vena merah, dikenal efektif untuk meredakan nyeri kronis. Senyawa 7-hidroksi mitraginin dalam daun kratom berinteraksi dengan reseptor opioid dalam tubuh, memberikan efek analgesik yang kuat namun lebih selektif dan dengan efek samping yang lebih ringan dibandingkan opioid konvensional.

6. Risiko Efek Samping

Meskipun penggunaan kratom dalam dosis kecil jarang menimbulkan dampak signifikan, dosis besar dapat menyebabkan efek samping seperti mual, sembelit, keringat berlebihan, gatal, pusing, mulut kering, hingga halusinasi dan kejang. Konsumsi berlebihan bahkan bisa mengakibatkan kerusakan hati dan efek jangka panjang seperti penurunan berat badan dan sembelit kronis.

7. Efek Memabukkan dan Potensi Ketergantungan

Kratom memang memiliki potensi memabukkan, terutama pada dosis tinggi. Efek psikoaktif dari mitragynine dapat menyebabkan perasaan euforia dan relaksasi, yang meningkatkan risiko ketergantungan psikologis jika digunakan secara berlebihan.

| Baca Juga: Manfaat Minum Kopi, Tingkatkan Kualitas Tidur Lansia

8. Beragam Cara Mengolah Kratom

(Foto: Adobe Stock)

(Foto: Adobe Stock)

Daun kratom dapat dikonsumsi dalam berbagai cara sesuai preferensi pengguna. Mulai dari mengunyah langsung daunnya, menggerus menjadi bubuk, menyeduh menjadi teh, mengasap, hingga mengolahnya menjadi suplemen dalam bentuk pil atau kapsul. Setiap metode memiliki kelebihan tersendiri, memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk memilih cara yang paling nyaman dan efektif bagi mereka.

Tanaman kratom adalah bagian dari warisan budaya dan ekonomi di Asia Tenggara. Sementara manfaat kesehatan tradisionalnya telah dikenal luas, penting bagi penelitian ilmiah untuk terus menggali potensi medis dan risiko yang mungkin ditimbulkannya. (*)

Tags:

Leave a Reply