By: Kurniawan
25 March 2025

| Baca Juga: Curhat Para Ibu Korban Parental Abduction: Jalan Panjang Demi Bertemu Anak

Pembagian zakat mal kepada para mualaf. (Foto: Ikhsan/Nyata)

Pembagian zakat mal kepada para mualaf. (Foto: Ikhsan/Nyata)

Acara ditutup dengan pembagian zakat mal kepada para mualaf sebagai bentuk dukungan sosial dan ekonomi.

Ketua PITI Jatim, H. Haryanto Satryo, mengatakan komunitas ini terbuka bagi siapa saja yang ingin memperdalam Islam. “Kami bukan komunitas eksklusif. Kami merangkul semua Muslim yang ingin belajar dan berkembang bersama,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu dari puluhan mualaf yang hadir, Dian Selomita mengakui perjalanan menjadi mualaf bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan dukungan komunitas, ia merasa lebih kuat.

“Silaturahmi seperti ini sangat berarti bagi kami. Saya tidak merasa sendiri dalam menjalani hidup sebagai Muslim,” ujar wanita 45 tahun yang masuk Islam tiga tahun lalu.

Dian mengungkapkan bahwa keputusan memeluk Islam didasari oleh anaknya yang sejak kecil telah menjadi Muslim. “Awalnya, saya mengalami pergulatan batin. Keluarga menentang pernikahan saya (penganut Katolik) dengan seorang Muslim. Suami saya bahkan berpindah agama mengikuti saya. Namun, anak kami sejak kecil tetap menjadi Muslim. Setelah suami meninggal, saya mulai memahami Islam lebih dalam dan akhirnya memilih menjadi Muslimah,” tuturnya. (*)

Jangan ketinggalan berita terhangat lainnya di Tabloid Nyata Cetak! Setiap minggu, kami hadir dengan edisi terbaru yang penuh dengan kisah eksklusif, berita selebriti terkini, dan cerita inspiratif.

Dapatkan Tabloid Nyata Cetak dengan mudah! Klik link di sini untuk pemesanan via marketplace.

Tags:

Leave a Reply