Beberapa film terbaru Indonesia akan tayang di gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024. Salah satunya ‘Tale of the Land’ yang belum sempat tayang di bioskop.
Film yang disutradarai oleh Loeloe Hendra itu sebelumnya sudah tayang perdana di Busan International FIlm Festival (BIFF) 2024 pada Oktober lalu. Film tersebut berhasil masuk dalam nominasi Program New Currents.
Dalam penayangannya di BIFF 2024 tersebut, untuk pertama kalinya pula trailer resmi ‘Tale of the Land’ diperkenalkan pada publik.
Mengambil latar belakang suku Dayak, Kalimantan, film tersebut menceritakan seorang gadis bernama May yang memiliki trauma. Orangtua May meninggal akibat konflik tanah di daerah tempatnya tinggal.
| Baca Juga: 6 Film Pemenang Piala Citra 2024 yang Bisa Ditonton Online
Hal tersebut pun membuat May takut untuk menginjakkan kaki di tanah. May selalu pingsan setiap kali dia harus turun ke daratan.
Akhirnya May dan kakaknya, Tuha, memutuskan untuk tinggal di rumah terapung di sebuah danau yang jauh dari daratan.
Meski demikian, May bertekad untuk “kembali” ke daratan suatu saat nanti untuk mengalahkan trauma masa lalunya yang menyedihkan.
Mengingat adanya trauma dengan tanah tersebut, 90 persen syuting film dilakukan di atas air selama sebulan lamanya. Dikutip dari YouTube Hype, salah satu produser film, Amerta Kusuma mengatakan bukan hal mudah untuk mengambil adegan di atas permukaan air yang terus bergerak. Proses syuting pun kerap terhenti karena ada badai serta angin kencang.
Meski memiliki kendala yang cukup besar, hal tersebut tak menyurutkan semangat Loeloe untuk menyajikan ‘Tale of the Land’ sebaik mungkin. Dia ingin memperkenalkan keindahan alam serta kebudayaan Kalimantan.
| Baca Juga: Indonesia-Malaysia Kolaborasi di Film Horor Komedi ‘Salah Santet’
“Di Kalimantan, saat ini, bentang alam yang indah harus hidup berdampingan dengan penggundulan hutan yang masif, dan masyarakat adat tercekik dalam keterbatasan antara tradisi dan modernitas,” ungkapnya, sebagaimana dikutip dari Antara (07/10).
Namun tidak hanya memperkenalkan bentang alam serta budaya Kalimantan, melalui karakter May, ‘Tale of the Land’ juga ingin menunjukkan bagaimana pergulatan batin seorang gadis yang memiliki trauma setelah kematian orangtuanya.
“Melalui genre fantasi, saya ingin menciptakan sebuah dunia di mana karakter-karakter saya akan berkembang dalam ruang liminal ini dan ketegangan yang terus-menerus terjadi antara keajaiban dan kenyataan, antara logika dan fantasi, dan antara daratan dan air,” ungkapnya lebih lanjut.
Film yang dibintangi oleh Shenina Cinnamon, Arswendy Bening Swara, Yusuf Mahardika, dan masih banyak lainnya itu akan tayang di JAFF 2024 pada 30 November sampai 7 Desember mendatang. (*)
Tags:Arswendy Bening Swara Festival Film Film 2024 film indoensia 2024 Film Indonesia 2024 Film Tale of the Land JAFF 2024 Shenina Cinnamon Tale of The Land Yusuf Mahardika