Di sisi lain, Galerie d’Apollon sendiri, tempat para pencuri menerobos masuk, hanya berjarak sekitar 250 meter dari tempat di mana lukisan Mona Lisa.
Sejumlah perhiasan berharga dan bersejarah raib. Termasuk set perhiasan batu safir milik Ratu Marie-Amelie dan Ratu Hotones yang terdiri dari tiara, kalung, dan sepasang anting.
Set perhiasan zamrud milik Permaisuri Marie-Louise, istri Napoleon I, yang terdiri dari kalung dan sepasang anting. Serta bros “relikui”, tiara dan pita korsase berlian besar milik Permaisuri Eugenie.
| Baca Juga : Lagu Taylor Swift ‘The Fate of Ophelia’ Bikin Museum di Jerman Ramai Pengunjung
Ada pun mahkota milik Permaisuri Eugenie yang awalnya juga dinyatakan hilang, ditemukan dalam keadaan rusak di luar gedung museum. Diduga perampok tidak sengaja menjatuhkannya.
Namun, bukan hanya Louvre dan Denis Diderot yang menjadi target pencurian. Pada September lalu, Museum Nasional Sejarah Alam Prancis (Museum national d’Histoire naturelle) juga mengalami kejadian serupa.
Koleksi bongkahan emas mereka seberat 6 kilogram dicuri. Pelakunya berhasil ditemukan di Barcelona pada 30 September lalu saat mencairkan emasnya.
Pada bulan yang sama, museum porselen Musee national Adrien Dubouche juga kehilangan dua piring porselen Tiongkok dan vas senilai 6,55 juta euro (Rp126 miliar) karena diambil pencuri.
Maraknya aksi pencurian ini pun membuat Prancis disorot akan sistem keamanan negaranya, terkhusus pada lokasi penting dan situs bersejarah. (*)
Tags:Denis Diderot Museum Louvre Prancis