By: Nadiah Sekar Ayuni
24 October 2025

Maka dari itu keduanya sulit meninggalkan Nabila dan Sabila. Dewi pun tidak bisa pergi mencari uang. Hanya suaminya, Saiful, yang bekerja sebagai kuli bangunan.

“Iya ini mereka nggak bisa diam, sepanjang hari. Diam kalau tidur saja. Makanya nggak bisa kalau ditinggal-tinggal,” aku Dewi.

Merawat dua anak dengan kondisi langka tentu bukan hal mudah. Dewi dan Saiful kerap merasa capek. Namun mereka berusaha mensyukurinya.

“Ya kalau capek manusiawi. Nikmati saja prosesnya, mereka itu rezeki dari Allah, mereka guru aku. Aku belajar sabar, ikhlas, segalanya dari mereka,” ujar Dewi.

Awalnya Dewi dan Saiful menganggap kondisi anak mereka normal. Namun seiring dengan berjalannya waktu, mulai timbul kecemasan akan masa depan si kembar.

| Baca Juga: Mengenang Ki Anom Suroto, Dalang Legendaris yang Meninggal di Usia 77

Mereka takut tidak akan ada yang merawat si kembar. Apalagi jika misalnya mereka nanti tiada.

“Dulu tuh mikirnya anak saya normal. Nggak ada pikiran aneh-aneh. Terus lama-lama sering ditanyai di podcast. Terus kok iya, memang ada yang salah,” ujar Saiful.

“Akhirnya muncul pikiran, kalau saya nggak ada gimana? Apalagi ada pertanyaan-pertanyaan terus. Padahal saya dulu mikirnya normal saja, biasa saja,” lanjutnya.

Dewi dan Saiful untuk saat ini berharap agar si kembar bisa berjalan sempurna. Karena dengan demikian, mereka yakin Nabila dan Sabila akan mandiri. (*dea)

Tags:

Leave a Reply